Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pasar grosir tua di ibu Kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, yakni, Pasar Ujung Murung akan "disulap" menjadi megah.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin, Hermansyah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, pasar grosir yang saat ini terlihat semrawut akan direvitalisasi menjadi modern.
"Kita sudah buat DED (Desain Engeneering Detail)," ujarnya.
Menurut dia, pasar grosir yang sudah puluhan tahun berdiri itu dan menjadi pusat perbelanjaan warga di 13 kabupaten/kota Kalsel layaknya Pasar Tanah Abang Jakarta itu direncanakan direvitalisasi dengan alokasi anggaran mencapai Rp200 miliar.
"Memang akan bertahap pembenahan pasar yang berdampingan dengan Sungai Martapura itu," paparnya.
Proses saat ini, ungkap dia, Dinas Pengelolaan Pasar masih melakukan penjajakan atau berunding dengan para pedagang.
"Sudah dua kali bertemu perwakilan pengurus pedagang pasar tersebut, dan umumnya pedagang menanggapi positif," ucapnya.
Menurut dia, renovasi Pasar Ujung Murung tidak ada perlawanan dari pedagang.
Mengingat, lanjut dia, rata-rata pedagang meminta kompensasi agar tetap memiliki kios untuk berjualan meski sudah direnovasi.
Hermansyah mengatakan, lahan Ujung Murung dimiliki berbagai pihak. "Ada tanah dan kiosnya milik Pemkot, ada yang dimiliki pedagang seutuhnya, adapula yang statusnya berbagi kepemilikan," terangnya.
Menurut dia, DED (Detail Engineering Design) Pasar Ujung Murung sudah rampung 2014 lalu dengan desain bangunan bertingkat.
Karena membutuhkan anggaran besar, lanjutnya, maka ada rencana pembangunan pasar itu akan menggandeng investor. Jadi, tidak seutuhnya memakai dana APBD. "Target kita pengerjaan pasar Ujung sudah bisa dimulai tahun ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin, Hermansyah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, pasar grosir yang saat ini terlihat semrawut akan direvitalisasi menjadi modern.
"Kita sudah buat DED (Desain Engeneering Detail)," ujarnya.
Menurut dia, pasar grosir yang sudah puluhan tahun berdiri itu dan menjadi pusat perbelanjaan warga di 13 kabupaten/kota Kalsel layaknya Pasar Tanah Abang Jakarta itu direncanakan direvitalisasi dengan alokasi anggaran mencapai Rp200 miliar.
"Memang akan bertahap pembenahan pasar yang berdampingan dengan Sungai Martapura itu," paparnya.
Proses saat ini, ungkap dia, Dinas Pengelolaan Pasar masih melakukan penjajakan atau berunding dengan para pedagang.
"Sudah dua kali bertemu perwakilan pengurus pedagang pasar tersebut, dan umumnya pedagang menanggapi positif," ucapnya.
Menurut dia, renovasi Pasar Ujung Murung tidak ada perlawanan dari pedagang.
Mengingat, lanjut dia, rata-rata pedagang meminta kompensasi agar tetap memiliki kios untuk berjualan meski sudah direnovasi.
Hermansyah mengatakan, lahan Ujung Murung dimiliki berbagai pihak. "Ada tanah dan kiosnya milik Pemkot, ada yang dimiliki pedagang seutuhnya, adapula yang statusnya berbagi kepemilikan," terangnya.
Menurut dia, DED (Detail Engineering Design) Pasar Ujung Murung sudah rampung 2014 lalu dengan desain bangunan bertingkat.
Karena membutuhkan anggaran besar, lanjutnya, maka ada rencana pembangunan pasar itu akan menggandeng investor. Jadi, tidak seutuhnya memakai dana APBD. "Target kita pengerjaan pasar Ujung sudah bisa dimulai tahun ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015