Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Sofyan Suri di Rantau, Kabupaten Tapin dapat untung setelah budidaya lalat jenis black soldier fly atau lalat tentara hitam selain dapat menghemat pakan ternak juga dapat mengurangi sampah organik.
Sofyan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Tapin, Jumat, mengatakan selain dapat menghemat pakan ternak, protein dari maggot atau belatung lalat tentara hitam itu sangat bagus untuk ternaknya.
"Nila yang biasanya dipanen setelah empat bulan setelah pakan dicampur maggot bisa panen berkisar tiga bulan setengah," ujar pria yang hobi berternak dan bertani itu.
Selain berternak ikan nila dan lele, terlihat juga kandang ayam kampung di sekitaran rumahnya yang penuh dengan tanaman itu.
Dikatakannya untuk ayam kampung apabila menggunakan pakan full maggot mulai dari umur dua hari bisa dipanen setelah satu bulan setengah.
"Ayam, nila dan lele biasanya dibeli oleh pedagang makanan dipinggir jalan. Pakan untuk ayam misalnya 100 ekor ayam untuk sekali panen bisa mencapai enam sak bama, kalau pakai full maggot otomatis mengurangi pemakaian bama," ujarnya.
Memiliki kandang maggot seluas tiga kali tiga meter persegi di depan rumahnya, untuk pakan maggot dalam seminggu sampah sayur di pasar Keraton Rantau bisa diangkutnya sampai lima karung.
"Selain mengurangi sampah organik di rumah bisa juga bisa mengurangi sampah organik di pasar. Lima karung dalam seminggu itu diberikan secara berangsur, maggot makannya sangat lahap," ujarnya.
Mengingat manfaat dari maggot tersebut, pria berumur 51 Tahun itu ke depan akan menambah kandang budidaya lalat tentara hitam untuk memenuhi kebutuhan ternaknya.
"Di Tapin sepengetahuan saya masih belum terdengar ada yang berternak maggot. Mungkin maggot adalah solusi untuk mengurangi sampah organik di Tapin apabila banyak yang membudidayakan," ujarnya
Diungkapkannya, cara budidaya lalat tentara hitam itu bisa dilihat dari Youtube, namun apabila ada warga Tapin yang ingin belajar Dia mempersilahkan datang ke kediamannya di Jalan Brigjend H Hasan Basry, Kelurahan Bitahan, Kecamatan Lokpaikat tepatnya di samping Kodim 1010 Tapin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Sofyan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Tapin, Jumat, mengatakan selain dapat menghemat pakan ternak, protein dari maggot atau belatung lalat tentara hitam itu sangat bagus untuk ternaknya.
"Nila yang biasanya dipanen setelah empat bulan setelah pakan dicampur maggot bisa panen berkisar tiga bulan setengah," ujar pria yang hobi berternak dan bertani itu.
Selain berternak ikan nila dan lele, terlihat juga kandang ayam kampung di sekitaran rumahnya yang penuh dengan tanaman itu.
Dikatakannya untuk ayam kampung apabila menggunakan pakan full maggot mulai dari umur dua hari bisa dipanen setelah satu bulan setengah.
"Ayam, nila dan lele biasanya dibeli oleh pedagang makanan dipinggir jalan. Pakan untuk ayam misalnya 100 ekor ayam untuk sekali panen bisa mencapai enam sak bama, kalau pakai full maggot otomatis mengurangi pemakaian bama," ujarnya.
Memiliki kandang maggot seluas tiga kali tiga meter persegi di depan rumahnya, untuk pakan maggot dalam seminggu sampah sayur di pasar Keraton Rantau bisa diangkutnya sampai lima karung.
"Selain mengurangi sampah organik di rumah bisa juga bisa mengurangi sampah organik di pasar. Lima karung dalam seminggu itu diberikan secara berangsur, maggot makannya sangat lahap," ujarnya.
Mengingat manfaat dari maggot tersebut, pria berumur 51 Tahun itu ke depan akan menambah kandang budidaya lalat tentara hitam untuk memenuhi kebutuhan ternaknya.
"Di Tapin sepengetahuan saya masih belum terdengar ada yang berternak maggot. Mungkin maggot adalah solusi untuk mengurangi sampah organik di Tapin apabila banyak yang membudidayakan," ujarnya
Diungkapkannya, cara budidaya lalat tentara hitam itu bisa dilihat dari Youtube, namun apabila ada warga Tapin yang ingin belajar Dia mempersilahkan datang ke kediamannya di Jalan Brigjend H Hasan Basry, Kelurahan Bitahan, Kecamatan Lokpaikat tepatnya di samping Kodim 1010 Tapin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021