Skema biaya pendidikan bintara Polri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) oleh Polda Kalimantan Selatan diapresiasi banyak pihak sehingga ingin ditiru daerah lain di Indonesia.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i di Banjarmasin, Sabtu (29/5), mengatakan ada beberapa provinsi telah menanyakan perihal program inovasi rekrutmen bintara Polri tersebut.

"Salah satunya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah yang bahkan datang langsung ke Polda Kalsel guna mendapatkan informasi teknis rekrutmen yang kami laksanakan," kata dia.

Pada 2021, Polda Kalsel disokong pemda setempat melalui partisipasi dalam menyukseskan program rekrutmen proaktif bintara Polri yang memprioritaskan putra daerah menjadi anggota Polri.

Disepakati ada penambahan kuota bintara Polri dengan skema biaya pendidikan bersumber dari APBD provinsi serta kabupaten dan kota.

Semangat program inovasi tersebut diharapkan menjadikan lebih banyak putra daerah yang menjadi polisi guna mengabdi di tanah kelahirannya.

Namun, untuk kelulusan tentunya tetap berdasarkan hasil akhir raihan nilai saat proses seleksi dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (Betah) yang digelorakan Polri.

Ketua DPRD Kalimantan Tengah Wiyatno menyatakan apa yang dilakukan Polda Kalsel sebagai baik dan dapat dicontoh polda lain di Indonesia, termasuk Polda Kalteng.

"Pertemuan dengan Polda Kalsel akan kami tindaklanjuti dengan pihak eksekutif dan juga Polda Kalteng, jika memungkinkan program ini bisa dilaksanakan di Kalimantan Tengah," katanya.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021