Pengamat sosial kemasyarakatan di Kalimantan Selatan (Kalsel) Rahmuba Syahahadjar berpendapat, kegiatan haulan sama dengan atau ibaratkan "sekali dayung perahu satu dua tiga pulau terlampaui" sebagaimana peribahasa Indonesia.

"Terlepas dari kontekstual sunaturasul Muhammad Saw, sebagai sebuah kearifan lokal masyarakat Banjar Kalsel kegiatan haulan/mahaul bagaikan peribahasa sekali dayung perahu satu dua tiga pulau terlampaui," tegasnya di Banjarmasin, Sabtu.

Pendapat pengamat sosial kemasyarakatan itu dengan melihat fenomena dari sebagian kaum Muslim Banjar Kalsel yang sering/tiap tahun melaksanakan haulan (mengenang orang tua atau keluarga yang meninggal dunia).

"Memang Rasulullah Muhammad Saw tak pernah melaksanakan haulan. Tetapi dengan tinjau beberapa aspek atau sudut pandang haulan mengandung banyak hikmah yang mungkin tidak bertentangan dengan ajaran Islam," ujarnya.

"Memang betul, manakala sudah meninggal anak putuslah hubungannya kecuali dengan amal jariyah, ilmu yang bermanfaat serta anak yang shaleh," lanjut laki-laki yang pernah mempelajari antropologi budaya itu, baik ketika sekolah maupun mengikuti kursus da'wah.

Menurut dia, beberapa hikmah dari kegiatan haulan yang masih asa kontekstual dengan ajaran Islam yaitu terdapat silaturahmi, serta menjamu atau mengasih orang makan.

"Bersilaturahmi dan mengasih orang makan saya kira tidak bertentangan dengan agama, dan bahkan sebaliknya. Seperti 'mambuhul' (menguatkan) dan memperluas silaturahmi serta memberi orang makan salah satu anjuran Islam," tegasnya.

"Sedangkan bacaan-bacaan sebagai salah satu upaya memberi hadiah kepada yang sudah meninggal dunia, sampai atau tidaknya itu ranah Allah SWT. Bukan urusan kita, kita cuma berupaya," lanjutnya.

Ia berpendapat, upaya itu sebuah nilai bahwa anak cucu/keluarga/kerabat dari orang yang meninggal dunia tidak pernah melupakan serta terus berupaya memberikan yang terbaik bagi almarhum/almarhumah.

"Salah betulkan orang-orang yang berupaya memberikan hadiah yang terbaik kepada mereka yang sudah meninggal dunia, seperti melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tiap Rabi'ul Awal dengan mengundangkan syair-syair bernuansa Islami dan memberi orang makan," demikian Rahmuba.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021