Objek wisata religi di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan merupakan tempat yang sering dituju wisatawan khusus umat muslim.
Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Tapin, Raihani Fatimah di Rantau, Senin, menerangkan tujuan wisatawan yang kerap disebut peziarah itu biasanya ke makam para ulama bahari yang bersemanyam di wilayah Tapin.
"Saat lebaran banyak wisatawan menuju komplek makam Datu Sanggul, Datu Suban, Datu Nuraya, Datu Qabul, Datu Aling, Syekh Salman Al-Farisi Gadung dan makam ulama lainnya," ujarnya.
Dijelaskan, historis para ulama yang berjuang dalam syiar islam menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke makam makam itu.
"Yang sering dikunjungi yaitu wisata religi," ujarnya.
Diterangkannya, selain wisata religi, wisata alam seperti goa batu hapu, goa baramban, danau hatiwin dan hangui juga kerap jadi tujuan wisatawan saat libur ataupun lebaran.
Kepala Disbudpar Tapin, Hamdan Rosyandie mengatakan tempat wisata di Tapin saat lebaran tetap dibuka, namun harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Diterangkannya, meskipun dengan adanya larangan mudik sampai saat ini tidak ada larangan menutup tempat wisata di wilayahnya.
"Tidak ada perintah tutup tempat wisata dari provinsi jadi kami juga tidak ada arahan tutup, namun bagi pengunjung tetap ketat menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Dia juga mengatakan, terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19 ditempat wisata, tetap menerapkan dengan cara memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5M) oleh masing masing tempat.
"Kebijakan pusatkan parawisata malah dibuka yang penting penerapan protokol kesehatan 5M tetap di jalankan dengan disiplin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Tapin, Raihani Fatimah di Rantau, Senin, menerangkan tujuan wisatawan yang kerap disebut peziarah itu biasanya ke makam para ulama bahari yang bersemanyam di wilayah Tapin.
"Saat lebaran banyak wisatawan menuju komplek makam Datu Sanggul, Datu Suban, Datu Nuraya, Datu Qabul, Datu Aling, Syekh Salman Al-Farisi Gadung dan makam ulama lainnya," ujarnya.
Dijelaskan, historis para ulama yang berjuang dalam syiar islam menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke makam makam itu.
"Yang sering dikunjungi yaitu wisata religi," ujarnya.
Diterangkannya, selain wisata religi, wisata alam seperti goa batu hapu, goa baramban, danau hatiwin dan hangui juga kerap jadi tujuan wisatawan saat libur ataupun lebaran.
Kepala Disbudpar Tapin, Hamdan Rosyandie mengatakan tempat wisata di Tapin saat lebaran tetap dibuka, namun harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Diterangkannya, meskipun dengan adanya larangan mudik sampai saat ini tidak ada larangan menutup tempat wisata di wilayahnya.
"Tidak ada perintah tutup tempat wisata dari provinsi jadi kami juga tidak ada arahan tutup, namun bagi pengunjung tetap ketat menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Dia juga mengatakan, terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19 ditempat wisata, tetap menerapkan dengan cara memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5M) oleh masing masing tempat.
"Kebijakan pusatkan parawisata malah dibuka yang penting penerapan protokol kesehatan 5M tetap di jalankan dengan disiplin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021