Terminal Kilometer enam (KM-6) Banjarmasin, Kalimantan Selatan terpantau sepi dari keberadaan penumpang imbas larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 hijrah mulai efekti diterapkan hari ini atau 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Tidak banyak aktivitas terpantau di terminal tipe B yang dikelola Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan tersebut, hanya ada beberapa transportasi umum antarkota dalam provinsi jenis L-300 yang terlihat terparkir.
Di terminal KM-6 itu pun terlihat berdiri posko pemantau arus mudik dan penangan COVID-19.
"Sejauh ini dalam pengamatan kami sejak pagi tadi juga aktivitas keluar-masuk penumpang maupun angkutan antar kabupaten memang tidak terlihat ada aktivitas," ujar Kepala Unit Pelaksanaan Tugas (UPT) Terminal KM-6 Banjarmasin Rusma Khazairin di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, sejak akan di keluarkannya aturan larangan mudik lebaran pada tahun ini karena pandemi COVID-19 yang masih mengkhawatirkan penularannya, pihaknya di terminal sudah jauh-jauh hari mensosialisasikan itu.
Yang diberikan tahu kan, papar Rusma, terkait aturan-aturan tentang larangan operasional angkutan umum maupun terkait pelarangan mudik.
"Tidak beraninya nekat para dopir untuk mengangkut penumpang mudik itu karena adanya penyekatan dibeberapa wilayah sehingga tidak memungkinkan untuk bisa lolos, akhirnya putar balik juga," tuturnya.
Seperti jurusan ke wilayah antarkota dalam provinsi ke Banua Enam, yakni, Rantau, Kandangan (Hulu Sungai Selatan), Amuntai (Hulu Sungai Utara), Barabai (Hulu Sungai Tengah), Tanjung dan Balangan, ada beberapa posko penjagaan.
Demikian juga jurusan ke wilayah antarkota dalam provinsi tujuan Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru, juga ada penjagaan ketat dilarang mudik.
"Kalau antarkota antarprovinsi (AKAP), itu lebih ketat lagi, sulit pemudik bisa lolos," tuturnya.
Yang ada aktivitas saat ini di terminal, kata Rusma, hanya angkutan umum untuk wilayah aglomerasi perkotaan, meliputi Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
"Masih tetap bisa sarana transportasi umum untuk tiga daerah ini, sebab ini daerah berperasaan, khususnya bagi pekerja tinggal di Banjarbaru tapi kerjanya di Banjarmasin, demikian juga sebaliknya di tiga daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Tidak banyak aktivitas terpantau di terminal tipe B yang dikelola Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan tersebut, hanya ada beberapa transportasi umum antarkota dalam provinsi jenis L-300 yang terlihat terparkir.
Di terminal KM-6 itu pun terlihat berdiri posko pemantau arus mudik dan penangan COVID-19.
"Sejauh ini dalam pengamatan kami sejak pagi tadi juga aktivitas keluar-masuk penumpang maupun angkutan antar kabupaten memang tidak terlihat ada aktivitas," ujar Kepala Unit Pelaksanaan Tugas (UPT) Terminal KM-6 Banjarmasin Rusma Khazairin di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, sejak akan di keluarkannya aturan larangan mudik lebaran pada tahun ini karena pandemi COVID-19 yang masih mengkhawatirkan penularannya, pihaknya di terminal sudah jauh-jauh hari mensosialisasikan itu.
Yang diberikan tahu kan, papar Rusma, terkait aturan-aturan tentang larangan operasional angkutan umum maupun terkait pelarangan mudik.
"Tidak beraninya nekat para dopir untuk mengangkut penumpang mudik itu karena adanya penyekatan dibeberapa wilayah sehingga tidak memungkinkan untuk bisa lolos, akhirnya putar balik juga," tuturnya.
Seperti jurusan ke wilayah antarkota dalam provinsi ke Banua Enam, yakni, Rantau, Kandangan (Hulu Sungai Selatan), Amuntai (Hulu Sungai Utara), Barabai (Hulu Sungai Tengah), Tanjung dan Balangan, ada beberapa posko penjagaan.
Demikian juga jurusan ke wilayah antarkota dalam provinsi tujuan Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru, juga ada penjagaan ketat dilarang mudik.
"Kalau antarkota antarprovinsi (AKAP), itu lebih ketat lagi, sulit pemudik bisa lolos," tuturnya.
Yang ada aktivitas saat ini di terminal, kata Rusma, hanya angkutan umum untuk wilayah aglomerasi perkotaan, meliputi Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
"Masih tetap bisa sarana transportasi umum untuk tiga daerah ini, sebab ini daerah berperasaan, khususnya bagi pekerja tinggal di Banjarbaru tapi kerjanya di Banjarmasin, demikian juga sebaliknya di tiga daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021