Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tapin, H Rifani, Senin mengatakan sosok NBR cucu mantan Bupati Tapin ke tujuh yang tewas secara misterius di kediamannya adalah murid yang berprestasi. 

"Peringkat 1 selagi semester satu, peringkat 1 selagi semester dua, peringkat 1 selagi semester tiga, peringkat 2 selagi semester empat, peringkat 1 selagi semester lima, Dia selalu mendapatkan peringkat. Non akademik pernah juara 2 lomba menari di Pendopo Balahendang selagi kelas X," ujarnya.

Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Kesiswaan MAN 1 Tapin menambahkan NBR gadis 17 Tahun yang tinggal menunggu menerima ijazah kelulusannya itu adalah murid yang aktif baik dibidang akademik maupun non akademik. 

"Dia adalah siswi yang sangat berprestasi, juga aktif di organisasi sekolah. NBR aktif pramuka dan ekstrakurikuler seperti seni tari tradisional, dia selalu aktif," ujarnya. 

Dikatakan Kepala Tata Usaha MAN 1 Tapin, Sampurnawati  NBR juga adalah salah satu murid MAN 1 Tapin yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) 2021 di Universitas Lambung Mangkurat (ULM). 

"Anak itu mengambil program studi psikologi di fakultas kedokteran ULM," ujarnya. 

Ditemui disekolah itu, kawan kawan sejawatnya Eka Rahmawati (17) dan Gita Maulida Hasanah (17) mengatakan hal senada bahwa sosok NBR adalah sosok yang ceria dan gaul berteman. 

"Sehari sebelum kejadian (Sabtu) kami jalan jalan ngabuburit. Waktu itu tidak Dia tidak ada bercerita ada memiliki masalah," ujarnya Eka teman lama NBR dengan mata berkaca. 

Pihak sekolah MAN 1 Tapin dan kawan sejawat NBR mengungkap hal serupa yaitu merasa kehilangan. Diharapkan mereka pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus tewasnya NBR. 

Diwartakan sebelumnya, Minggu, sekitar pukul 08.00 WITA, NBR ditemukan tergeletak tidak bernyawa disebuah kamar di lantai dua dengan luka lebam di bagian wajah hingga leher dan mengeluarkan darah di telinga. 

Tepatnya lokasi rumah itu berada di jalan A. Yani Kelurahan Rantau Kanan, Kecamatan Tapin Utara, milik H. Nasrullah (paman korban) aktif menjabat sebagai anggota DPRD Tapin, diketahui korban sudah lama tinggal bersama kerabatnya di sana. 

Sampai hari ini, Polres Tapin masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya siswi berprestasi itu. 

"Dilakukan penyelidikan, perkembangan nanti disampaikan," ujar Kapolres Tapin, AKBP Pipit Subiyanto saat dikonfirmasi. 

Diketahui, korban merupakan cucu mantan Bupati Tapin ke tujuh H. Ahmad Makkie dan anak dari H.Fajar Safari selaku Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tapin, korban sudah dimakamkan di Maqbarah Al Mubarak.
 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021