Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan menggelar ujian tulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2021 untuk gelombang kedua yang dilaksanakan pada Kamis hari ini.
"UTBK gelombang kedua dijadwalkan sampai 2 Mei 2021," terang Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr Aminuddin Prahatama Putra di Banjarmasin.
Sebelumnya ULM telah sukses melaksanakan UTBK SBMPTN gelombang pertama 12 sampai 18 April 2021 lalu. Mengingat masa pandemi untuk mematuhi protokol kesehatan, maka 9.580 peserta dibagi menjadi dua gelombang ujian.
"Kami menyiapkan 615 komputer. Setiap ruang ujian dibatasi hanya sekitar 20 sampai 25 peserta saja untuk menjaga jarak minimal satu meter," jelas Aminuddin.
Diakui dia, tahun ini peserta yang memilih bidang campuran lebih banyak dibanding satu pilihan saja yaitu Saintek atau Soshum.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada UTBK SBMPTN kali ini ada materi ujian tambahan yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mengukur kemampuan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal di pendidikan tinggi.
Sehingga bagi pemilih Saintek ada materi ujian
TPS dan Tes Kemampuan Akademik (TKA) Saintek (Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi). Untuk Soshum ada TPS dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi). Sementara yang memilih campuran ada TPS, TKA Saintek dan TKA Soshum.
"Dari 9.580 peserta yang mengikuti UTBK di ULM belum tentu semuanya menjadikan ULM sebagai pilihan. Begitu juga pendaftar di perguruan tinggi lain, bisa saja justru memilih ULM dalam SBMPTN baik untuk pilihan pertama ataupun pilihan kedua. Datanya sendiri ada di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)," pungkas Aminuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"UTBK gelombang kedua dijadwalkan sampai 2 Mei 2021," terang Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr Aminuddin Prahatama Putra di Banjarmasin.
Sebelumnya ULM telah sukses melaksanakan UTBK SBMPTN gelombang pertama 12 sampai 18 April 2021 lalu. Mengingat masa pandemi untuk mematuhi protokol kesehatan, maka 9.580 peserta dibagi menjadi dua gelombang ujian.
"Kami menyiapkan 615 komputer. Setiap ruang ujian dibatasi hanya sekitar 20 sampai 25 peserta saja untuk menjaga jarak minimal satu meter," jelas Aminuddin.
Diakui dia, tahun ini peserta yang memilih bidang campuran lebih banyak dibanding satu pilihan saja yaitu Saintek atau Soshum.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada UTBK SBMPTN kali ini ada materi ujian tambahan yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mengukur kemampuan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal di pendidikan tinggi.
Sehingga bagi pemilih Saintek ada materi ujian
TPS dan Tes Kemampuan Akademik (TKA) Saintek (Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi). Untuk Soshum ada TPS dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi). Sementara yang memilih campuran ada TPS, TKA Saintek dan TKA Soshum.
"Dari 9.580 peserta yang mengikuti UTBK di ULM belum tentu semuanya menjadikan ULM sebagai pilihan. Begitu juga pendaftar di perguruan tinggi lain, bisa saja justru memilih ULM dalam SBMPTN baik untuk pilihan pertama ataupun pilihan kedua. Datanya sendiri ada di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)," pungkas Aminuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021