Jose Mourinho membela penyerang Tottenham Son Heung-min yang menjadi sasaran kritik manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer usai pertemuan kedua tim dalam lanjutan Liga Inggris yang berakhir 3-1 bagi tim tamu di London, Minggu waktu setempat.
Pangkal dari perang komentar itu adalah keputusan VAR dan wasit Chris Kavanagh yang menganulir gol MU yang dicetak Edinson Cavani pada menit ke-34 karena terjadi pelanggaran terhadap Son oleh Scott McTominay dalam proses serangan.
Lengan McTominay mengenai wajah Son dan Solskjaer menilai reaksi pemain Korea Selatan itu sebagai berlebihan.
"Saya harus bilang, apabila putra saya berbaring sampai tiga menit lamanya dan butuh 10 temannya untuk bangun hanya karena wajahnya terkena sesuatu oleh temannya yang lain, dia tidak akan mendapat jatah makan selama beberapa hari," kata Solskjaer kepada Sky Sports setelah laga.
Baca juga: Liga Inggris: Kesempatan Mourinho menghalang laju City
Solskjaer lantas mengungkit insiden serupa yang terjadi dalam pertemuan pertama kedua tim musim ini ketika Anthony Martial harus diganjar kartu merah oleh wasit karena "memukul" Erik Lamela di Old Trafford awal Oktober 2020.
"Saya mengatakan ini karena hal serupa juga terjadi ketika pertandingan pertama kami melawan mereka musim ini," kata dia.
Ketika dikonfrontasi oleh wartawan dalam jumpa pers pascalaga, Mourinho menilai Son sangat beruntung tidak punya ayah seperti Solskjaer.
"Saya cuma mau bilang, Sonny sangat beruntung ayahnya orang yang jauh lebih baik ketimbang Ole," kata Mourinho.
"Sebab saya pikir seorang ayah --saya juga seorang ayah-- harus selalu menyediakan makanan anak-anaknya, tanpa peduli apa pun yang mereka lakukan," pungkas dia.
Son sempat menggarami kekecewaan penganuliran gol MU dengan membuka keunggulan Spurs lima menit setelah insiden itu.
Namun, keunggulan itu raib tanpa jejak setelah Fred, Cavani dan Mason Greenwood memberondong gawang tuan rumah dengan tiga gol pada babak kedua untuk mengunci kemenangan MU 3-1.
Baca juga: Aspek emosional pemain Tottenham membuat Mourinho sumringah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pangkal dari perang komentar itu adalah keputusan VAR dan wasit Chris Kavanagh yang menganulir gol MU yang dicetak Edinson Cavani pada menit ke-34 karena terjadi pelanggaran terhadap Son oleh Scott McTominay dalam proses serangan.
Lengan McTominay mengenai wajah Son dan Solskjaer menilai reaksi pemain Korea Selatan itu sebagai berlebihan.
"Saya harus bilang, apabila putra saya berbaring sampai tiga menit lamanya dan butuh 10 temannya untuk bangun hanya karena wajahnya terkena sesuatu oleh temannya yang lain, dia tidak akan mendapat jatah makan selama beberapa hari," kata Solskjaer kepada Sky Sports setelah laga.
Baca juga: Liga Inggris: Kesempatan Mourinho menghalang laju City
Solskjaer lantas mengungkit insiden serupa yang terjadi dalam pertemuan pertama kedua tim musim ini ketika Anthony Martial harus diganjar kartu merah oleh wasit karena "memukul" Erik Lamela di Old Trafford awal Oktober 2020.
"Saya mengatakan ini karena hal serupa juga terjadi ketika pertandingan pertama kami melawan mereka musim ini," kata dia.
Ketika dikonfrontasi oleh wartawan dalam jumpa pers pascalaga, Mourinho menilai Son sangat beruntung tidak punya ayah seperti Solskjaer.
"Saya cuma mau bilang, Sonny sangat beruntung ayahnya orang yang jauh lebih baik ketimbang Ole," kata Mourinho.
"Sebab saya pikir seorang ayah --saya juga seorang ayah-- harus selalu menyediakan makanan anak-anaknya, tanpa peduli apa pun yang mereka lakukan," pungkas dia.
Son sempat menggarami kekecewaan penganuliran gol MU dengan membuka keunggulan Spurs lima menit setelah insiden itu.
Namun, keunggulan itu raib tanpa jejak setelah Fred, Cavani dan Mason Greenwood memberondong gawang tuan rumah dengan tiga gol pada babak kedua untuk mengunci kemenangan MU 3-1.
Baca juga: Aspek emosional pemain Tottenham membuat Mourinho sumringah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021