Pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan Waduk Riam Kiwa (sekitar 90 kilometer timur laut Banjarmasin) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul keberadaan Waduk Riam Kanan.

Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel H Sahrujani mengungkapkan itu di Banjarmasin, Rabu (7/4) sesudah Komisinya kunjugan kerja (Kunker) ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia di Jakarta.

"Dalam kunjungan kami ke Ditjen SDA PUPR tersebut, pihak mereka menyatakan pembangunan Bendungan atau Waduk Riam Kiwa mulai tahun ini (2021)," ungkapnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin.

"Untuk pembangunan Bendungan/Waduk Riam Kiwa tersebut anggarannya sudah tersedia sebesar Rp2 triliun dengan sistem pekerjaan tahun jamak," kutip wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.

Mantan Ketua DPRD HSU tersebut berharap, keberadaan Bendungan/Waduk Riam Kiwa bisa pula sebagai pengendali banjir sebagaimana halnya Waduk Riam Kanan (sekitar 59 kilometer timur laut Banjarmasin) yang juga berada di Kabupaten Banjar.

Begitu pula keberadaan Waduk Riam Kiwa juga sama halnya dengan Waduk Riam Kanan yaitu selain pengendali banjir, juga berfungsi sebagai PLTA dan irigasi pertanian.

"Pasalnya berdasarkan hasil penelitian atau survei debet air pada daerah aliran sungai (DAS) Riam Kiwa lebih besar dari Riam Kanan," kutipnya saat berada di ruang kerja Komisi III DPRD Kalsel.
Suasana kunjugan rombongan Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia di Jakarta, Senin (5/4) lalu. (Istimewa/Nanda staf Komisi III.)

Ia berharap, agar semua pihak turut membantu menyukseskan pembangunan Waduk Riam Kiwa yang akan mendatangkan banyak manfaat dalam upaya menunjang kehidupan, dan perekonomian daerah serta masyarakat setempat.

"Insya Allah, keberadaan Waduk Riam Kiwa akan banyak mandatang nilai tambah, yang mungkin nilai tambahnya lebih besar dari Riam Kanan," demikian Sahrujani.
Foto bersama usai pertemuan Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan pihak Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia di Jakarta, Senin (5/4) lalu. (Istimewa/Nanda staf Komisi III.)

Sebagai catatan awal pembangunan Waduk Riam Kanan pada penghujung tahun 1960-an atau awal tahun 1970-an atas bantuan pemerintah Jepang sebagai "pempasan perang" tersebut saat itu banyak mendapat tantangan masyarakat.

Karena untuk membangun Waduk Riam Kanan yang kini multi fungsi tersebut puluhan desa hilang tertutup air yang seperti kawasan danau dan sehingga ratusan kepala keluarga penduduknya harus relokasi.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021