Tim Paslon Gubernur dan Wagub Kalsel H Denny Indrayana - H Defri Derajat dengan singkatan H2D nomor urut dua (02) membantah kalau ada tuduhan bahwa Jurkani memukul lebih dulu kepada Aman.

Peristiwa yang sempat mengundang perhatian warga masyarakat itu terjadi pada kawasan Masjid Nurul Iman - Komplek Bumi Mas - Jalan A Yani km4,5 Banjarmasin, masuk wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (31/3) pagi atau sesudah shalat Subuh.

Jurkani dari Tim Pemenangan H2D, sedangkan Aman dari Tim Pemenangan Paslon H Sahbirin Noor - H Muhidin dengan singkatan BirinMu nomor urut satu (01), tinggal dekat Masjid Kamaruddin berjarak sekitar 250 meter dengan Masjid Nurul Iman yang masih berada dalam satu komplek.

Dalam klarifikasinya, Denny yang mantan Wamen KUMHAM dan seorang pengacara itu, tidak banyak memberikan keterangan atau sanggahan, kecuali menyerahkan kepada warga masyarakat untuk menilai sendiri dengan melihat rekaman video.

"Rekaman video tersebut sebagai saksi siapa yang duluan membuat ulah. Apakah Jurkani atau Aman. Silakan warga masyarakat nilai," putra Indonesia kelahiran Kotabaru, Kalsel itu yang lama berkiprah sebagai dosen pada Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ia menerangkan, dirinya bersama beberapa orang teman (dari Tim H2D) melakukan safari shalat Subuh ke masjid-masjid untuk bersilaturahmi, dan di antaranya Masjid Kamaruddin Komplek Bumi Mas Banjarmasin yang akrab dengan sebutan Komplek Perumnas.

"Usai shalat Subuh dan menghadiri ceramah di Masjid Kamaruddin melanjutkan kunjungan ke Masjid Nurul Iman. Di Masjid Nurul Iman lah terjadi insiden antara Jurkani dengan Aman yang mengikuti kami," ujarnya.

"Kita menganjurkan supaya berdamai secara kekeluargaan. Tapi semua itu kita serahkan penanganan atau penyelesaian kepada kepolisian setempat,"  demikian Denny Indrayana dalam siaran persnya.
Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK. (Syamsuddin Hasan)

Pada kesempatan terpisah, Ketua DPRD Kalsel Dr (HC) H Supian HK SH MH mengimbau kedua tim/kubu Paslon Gubernur dan Wagub setempat jangan "perang" spanduk dan baliho menjelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub dan Pilwagubnya.

"Masing-masing Tim/kubu hendaknya menahan diri terlebih menjelang bulan puasa Ramadhan. Jangan sampai Kalsel yang sudah kondusif menjadi tidak kondusif," tegas anggota DPRD Kalsel dua periode itu.

Ia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat agar segera bertindak manakala ada hal-hal yang mengerah pada ketidakkondusifan Kalsel.

"Saya lihat Bawaslu kurang cepat bertindak. Mungkin karena terjadi perubahan personil atau aparatnya di lapangan," demikian Supian HK.



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021