Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Baru dibangun, salah satu ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakauman 2 di Jalan 9 Oktober, Banjarmasin Selatan, sudah bocor.
 Kepala Sekolah SDN Pekauman 2 Banjarmasin Tumiansyah mengungkapkan, ruangan kelas sekolahnya yang bocor itu baru selesai dibangun tahun 2014 tadi. "Saat hujan, air merembes dari atas plapon, atapnya bocor," ujarnya, Rabu.
 Menurut dia, satu ruangan kelas itu dikerjakan oleh kontraktor cukup lama selesainya, yakni, dari Juli sampai Desember tahun lalu baru selesai.
 "Tidak hanya bagian atas yang bocor, demikian juga bagian dinding dikerjakan tanpa kualitas, sebab batanya hampir kelihatan," ungkapnya.
 Tumiansyah menyatakan, tidak ada serah terima kunci kelas baru itu secara resmi dengan pihak sekolah tanda selesainya proyek pembangunan, seakan pihak pembangun kabur begitu saja. "Diserahkan kuncinya sama penjaga sekolah," ucapnya.
 Pihaknya pun, tutur Tumiansyah, sudah memberitahukan kepihak Disdik terkait proyek pembangunan ruang kelas yang tidak beres ini, sebab pembangunan ini dari bantuan Disdik yang anggarannya sekitar Rp90 juta.
 "Selain itu, kita juga laporkan kepihak DPRD," ucapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Aman Fahriansyah membenarkan adanya surat pengaduan pihak SDN Pekauman 2 tersebut terkait proyek pembangunan ruangan kelas yang tak beres.
 "Dan kita sudah melihat langsung kesekolah tersebut, memang benar adanya kebocoran di ruang kelas baru dibangun itu," tuturnya. Pihaknya pun, kata Aman, sangat perihatin melihat kenyataan itu dan menuntuk Disdik untuk menindaklanjutinya. "Kontraktornya harus bertanggungjawab ini," ucapnya.
 Dia merasa, SDN yang disebutkan sudah berumur sekitar 50 tahun dan kini memiliki murid sebanyak 103 orang itu perlu perhatian pemerintah, sebab banyak sarana penunjang belajar siswa yang kurang, seperti tidak adanya perpustakaan dan halaman sekolah yang sering kebanjiran.
"Kita lihat, sekolah itu sebagian besar kelasnya masih kontruksi kayu hingga lantainya, dan ini sudah sangat ketinggalan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015