Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin Suriani mengharap pihak kepolisian lebih "garang" lagi melakukan pemberantasan penyalahgunaan obat-obatan sejenis zhenit.



Sebab, kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, jenis obat-obatan masuk katagore daftar G itu sudah sangat merusak prilaku masyarakat khususnya generasi muda yang banyak diracuninya. Sehingga polisi harus lebih intensif melakukan pemberantasan obat-obatan jenis yang dilarang ini pula.



"Polisi harus lebih garang lagi melakukan penindakan penyalahgunaan obat-obatan jenis zhenit ini, karena peredarannya seperti bebas," tuturnya, Selasa di Gedung DPRD.



Terbukti, kata anggota Komisi I itu, jajaran Polresta berhasil menyita lebih 5000 biji pil jenis daftar G ini selama bulan Januari 2015, dan itu membuktikan peredarannya sangat besar di daerah ini.



Menurut Suriani, komisinya sangat mengapresiasi kometment Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono dan jajarannya untuk juga memprioritaskan kasus peredaran obat jenis koplo ini selain pastinya narkoba.



"Sebab kita rasa, obat jenis daftar G ini tidak kalah merusaknya juga dengan narkoba," paparnya.



Suriani menekankan, pelaku penyahgunaan obat-obatan jenis zhenit ini harus pula dihukum dengan berat, sebab telah banyak juga menimbulkan korban.



"Tidak sedikit karena pengaruh obat-obatan jenis zhenit ini, orang bertindak di luar akal pikiran, bahkan mengarah tindak kejahatan," ucapnya.



Suriani mengharapkan masyarakat juga ikut memerangi peredaran pbat-obatan jenis daftar G ini, terlebih narkoba, sebab merusak akal dan budi anak bangsa. "Belum lagi ancaman kesehatan karena konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter itu," bebernya.



Dia pun meminta pada pemerintah daerah untuk bertindak tegas mencabut izin atau menutup jika ada tempat dagangan atau toko obat yang menjual bebas obat-obatan jenis daftar G ini, apalagi untuk anak-anak.



"Kita harus bersama-sama memerangi peredaran obat-obatan dilarang ini," timpalnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Sukarli


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015