Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan pembangunan sumur bor bertenaga matahari di enam titik guna mitigasi bencana pasca-gempa bumi di wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Pembangunan sumur bor di enam titik posko pengungsian tersebut dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Enam titik tersebut yakni di Stadion Manakara, Kantor Gubernur, Korem 142 Mamuju, Polda Sulawesi Barat, Terminal Simbuang, dan Desa Mekkata.

Kepala BWS Sulawesi III Taufik mengatakan saat ini sumur bor di enam titik tersebut telah selesai dibangun dan sudah dimanfaatkan warga sekitar, terutama para pengungsi korban gempa beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kemenpupr Petakan Penyaluran KPR Bersubsidi

"Pompa sumur bor tersebut dioperasikan menggunakan tenaga surya (matahari) sehingga jika suatu saat terjadi bencana atau gangguan listrik, pompa tersebut masih bisa menyuplai air bersih," tutur Taufik.

Dari keenam titik yang dibangun, kata Taufik, yang terbesar adalah di Stadion Manakara dengan debit hingga 3 liter/detik, sementara sisanya memiliki debit 0,7-1 liter/detik.

"Semua sumur bor tersebut dilengkapi dengan menara air dan hidran umum berjumlah hingga 4 unit sehingga dapat digunakan oleh masyarakat banyak sekaligus," ujarnya.

Untuk pengoperasian selanjutnya, kata dia, akan diserahkan pemeliharaannya ke pemerintah Ddaerah terkait.

"Diharapkan dapat dijaga dengan baik agar dapat terus bermanfaat menyuplai air bersih, terutama di saat darurat seperti bencana," katanya.

Baca juga: 271 Rumah Di Banjarmasin Dapat Perbaikan KemenPUPR

 

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021