Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Ekspor udang beku oleh PT. Misaja Mitra di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini kembali bangkit setelah beberapa waktu sempat terpuruk akibat banyak faktor.
Manajer PT. Misaja Mitra (MM), Kotabaru, Joyo Supeno, Minggu mengatakan, ekspor udang beku yang dilakukan PT. Misaja Mitra kembali bergairah, seiring dengan membaiknya pasar internasional.
"Bahkan erkspor udang pernah menembus 100 ton per bulan, jauh lebih besar dibandingkan dengan beberapa tahun lalu," jelasnya.
Dalam sepekan, lanjut Joyo, perusahaan mengirim udang beku ke negara tujuan ekspor, melalui Pelabuhan Banjarmasin dan Surabaya, dengan menggunakan kontainer kisaran 607 kontainer per bulan.
Tujuan ekspor udang beku Kotabaru, di antaranya, Jepang, China, Myanmar, dan sejumlah negara lainnya.
Dengan membaiknya permintaan pasar akan udang beku asal Kotabaru, Indonesia pada umumnya, PT Misaja Mitra 2015 menargetkan ekspor 150 ton per bulan.
Mendukung target tersebut, perusahaan akan menambah mesin prosesing, dan memenuhi infrastruktur yang masih kurang.
Sementara itu, pada 2007 ekspor udang beku asal Kotabaru mengalami penurunan drastis.
Hal itu terjadi karena imbas dari pelarangan impor hasil perikanan dan kelautan asal Indonesia oleh negara China.
Sebelum terjadi pelarangan ekspor hasil perikanan ke negeri Tirai Bambu, rata-rata permintaan pasar setiap bulan mencapai 12 ton udang Dalian tanpa kepala dan tanpa dikupas kulitnya.
Satu-satunya negara yang masih tetap konsisten dan berminat terhadap produksi hasil kelautan asal Indonesia khususnya Kotabaru adalah Jepang. Negara `Matahari Terbit` tersebut permintaanya jauh lebih besar dibandingkan dengan negara China atau yang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Manajer PT. Misaja Mitra (MM), Kotabaru, Joyo Supeno, Minggu mengatakan, ekspor udang beku yang dilakukan PT. Misaja Mitra kembali bergairah, seiring dengan membaiknya pasar internasional.
"Bahkan erkspor udang pernah menembus 100 ton per bulan, jauh lebih besar dibandingkan dengan beberapa tahun lalu," jelasnya.
Dalam sepekan, lanjut Joyo, perusahaan mengirim udang beku ke negara tujuan ekspor, melalui Pelabuhan Banjarmasin dan Surabaya, dengan menggunakan kontainer kisaran 607 kontainer per bulan.
Tujuan ekspor udang beku Kotabaru, di antaranya, Jepang, China, Myanmar, dan sejumlah negara lainnya.
Dengan membaiknya permintaan pasar akan udang beku asal Kotabaru, Indonesia pada umumnya, PT Misaja Mitra 2015 menargetkan ekspor 150 ton per bulan.
Mendukung target tersebut, perusahaan akan menambah mesin prosesing, dan memenuhi infrastruktur yang masih kurang.
Sementara itu, pada 2007 ekspor udang beku asal Kotabaru mengalami penurunan drastis.
Hal itu terjadi karena imbas dari pelarangan impor hasil perikanan dan kelautan asal Indonesia oleh negara China.
Sebelum terjadi pelarangan ekspor hasil perikanan ke negeri Tirai Bambu, rata-rata permintaan pasar setiap bulan mencapai 12 ton udang Dalian tanpa kepala dan tanpa dikupas kulitnya.
Satu-satunya negara yang masih tetap konsisten dan berminat terhadap produksi hasil kelautan asal Indonesia khususnya Kotabaru adalah Jepang. Negara `Matahari Terbit` tersebut permintaanya jauh lebih besar dibandingkan dengan negara China atau yang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015