DPRD Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) meminta segera tuntaskan pembangunan Bendungan Kinarum (sekitar 275 kilometer utara Banjarmasin).

Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel H Sahrujani di Banjarmasin, Senin menerangkan, permintaan wakil rakyat "Bumi Saraba Kawa" Tabalong itu saat pertemuan dengan rombongan Komisinya di "kota minyak" Tanjung, ibukota kabupaten tersebut.

Pasalnya, menurut wakil rakyat Bumi Saraba Kawa Tabalong tersebut, pembangunan Bendungan Kinarum masih belum tuntas sehingga pemanfaatannya juga kurang maksimal.

"Padahal keberadaan Bendungan Kinarum tersebut selain bisa berfungsi sebagai pengendali banjir, juga untuk menunjang peningkatan usaha pertanian," kutip politikus senior Partai Golkar itu.

"Permintaan wakil rakyat Bumi Saraba Kawa itu sudah barang tentu akan kami tindaklanjuti sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku," ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel tersebut.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Tabalong itu menambahkan, selain mengenai Bendungan Kinarum dalam pertemuan di Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin) pada 12 Maret lalu, mereka juga meminta perbaikan jalan longsor di Kecamatan Muara Uya.
Rombongan Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ketika pertemuan dengan DPRD Kabupaten Tabalong di Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), Jumat 12 Maret 2021. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)

Selain itu, meminta peningkatan atau perbaikan ruas jalan Muara Uya yang merupakan bagian dari jalan nasional/jalan trans Kalimantan lintas utara Kalsel menuju Kalimantan Timur (Kaltim), demikian Sahrujani.

Pertemuan dengan wakil rakyat Bumi Saraba Kawa Tabalong di Tanjung itu dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi III DPRD Kalsel dalam daerah, 11 - 13 Maret 2021 dan turut serta perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi setempat.

Saraba Kawa motto daerah Tabalong yang merupakan pemekaran dari Kabupaten HSU. Kata-kata Saraba Kawa berasal dari bahasa daerah Banjar Kalsel, secara literlik padanan bahasa Indonesia yaitu Saraba = serba, Kawa = dapat.

Tetapi secara filosofis atau terjemah bebas dari Saraba Kawa yaitu masyarakat dan pemerintah daerah setempat dengan kebersamaan serba bisa dalam membangun Tabalong yang menjadi kabupaten berdiri sendiri - berpisah dengan HSU sekitar awal tahun 1960-an itu.
Foto bersama rombongan Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) usai pertemuan dengan DPRD Kabupaten Tabalong di Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), Jumat 12 Maret 2021. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)






 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021