Kantor Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengunjungi salah satu desa terpencil di Kabupaten Kotabaru untuk melakukan intensifikasi pengawasan obat dan makanan.

"Salah satu desa terpencil yang kami lakukan kunjungan adalah Desa Sampanahan Kecamatan Sampanahan," kata Kepala Loka POM Tanah Bumbu, Rahmat Hidayat, di Batulicin Senin.

Dia mengatakan, desa tersebut menjadi target pengawasan petugas mengingat jarak tempuh yang sangat jauh dari perkotaan sekitar 122 km ke arah utara dari kota Batulicin.

Oleh sebab itu, perlu waktyu lebih banyak untuk melakukan pengawasan di lokasi tersebut. dengan harapan jangn sampai terjadi penyalah gunaan bahan behan berbahaya yang dicampur dengan makanan dan minuman.
 
Dalam menlakukan pengawasan, Loka POM menggandeng pemerintah desa setempat untuk ikut andil memberikan pembinaan terhadapp pedagang dan masyarakat untuk saling menjaga agar tidak terjadi penyalahgunaan obat dan makanan yang dicampur dengan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, kuning methanyl dan rhodamin B.

Menurut Rahmat, bahan-bahan tersebut akan berdampak buruk bagi tubuh manakala dikonsumsi secara terus-menurus, bahkan resiko terberat adalah memicu terbentuknya bibit kanker p[ada tubuh.

"Jangan sampai hal tersebut terjadi. Mari kita saling bahu-membahu untuk menuju Indonesi Sehat," ujarnya.

Rahmat melanjutkan, dalam kunjungan ke desa tersebut petugas juga melakukan pengujian terhadap sampel pangan yang dijual di Pasar Sampanahan, dari total 11 sampel yang diuji seluruhnya negatif bahan berbahaya terhadapo zat formalin, boraks, kuning methanyl rhodamin B.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama Kantor Loka POM Tanah Bumbu juga memberikan fasilitas kepada masyarakat manakala ada pengaduan atau informasi terkait penyalah gunaan obat dan makanan secara onsite melalui program "Patin Balalah" atau pusat informasi dan pengaduan Obat dan makanan keliling.
 
"Proram ini menjadi unggulan kantor kami untuk menyerap informasi masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan, sehingga kami dapat memonitor pertedara makanan dan obat-obatan hingga ke plosok desa," lanjutnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga meluncurkan program "Pais Acan" atau penyebaran informasi ke daerah terpencil dan kepulauan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan keamanan obat dan makanan.

"Ayo selalu lakukan Cek KLIK Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluarsa sebelum membeli dan mengonsumsi obat dan makanan serta menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran COVID-19," pungkas Rahmat.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021