Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan, faktor utama kenaikan kasus positif COVID-19 di kotanya saat ini akibat banjir yang menyebabkan warga terdampak musibah itu mengabaikan protokol kesehatan.

"Ya, akibat banjir lalu, kasus COVID-19 di daerah kita makin naik, sebab warga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, memang kondisi lagi panik kan saat musibah itu," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.

Dikatakan dia, saat kondisi banjir sudah reda ini baru ketahuan banyak warga yang terpapar virus tersebut akibat protokol kesehatan 3M, yakni, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun terabaikan.

Menurut data Satgas COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan, warga Kota Banjarmasin yang terdeteksi terpapar COVID-19  dalam beberapa hari ini jumlahnya di atas 30 orang per harinya, bahkan pada hari ini (Rabu, 17/2) sebanyak 50 kasus tambahan.

Hingga hari ini, total kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin sudah melebihi 5.000 atau tepatnya 5.053 orang, di mana yang berhasil sembuh sebanyak 4.378 orang dan meninggal dunia sebanyak 186 orang.

Machli Riyadi mengharapkan, warga terus waspada dan mentaati pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 22 Februari ini.

Menurut dia, semua harus kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan usai kendor saat banjir lalu.

"Kita minta semuanya jangan ada yang abai lagi, ayo kuatkan lagi perlawanan kita terhadap virus ini, satu-satunya cara dengan mentaati aturan penanganan COVID-19," pungkasnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021