Paringin,  (Antaranews Kalsel) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Balangan, Kalimantan Selatan, melakukan pemantauan terhadap lahan pengembangan kelapa sawit di Desa Papuyuan Kecamatan Lampihong, yang mulai dilaksanakan 2011.


Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Balangan Hariyono di Lampihong, Senin mengatakan, pengembangan perkebunan kelapa sawit di Desa Papuyuan awalnya hanya 50 hektare dan diperluas menjadi 80 hektar.

"Seharusnya dengan umur empat tahun ukurannya sudah lebih berkembang dan sudah bisa dipanen dengan jumlah besar, namun karena kondisi alam sehingga pertumbuhannya terganggu," ujarnya.

Karena itu Dinas Kehutanan dan Perkebunan terus melakukan pembinaan serta bantuan kepada warga untuk bisa mengatasi berbagai kendali terkait pengembangan kelapa sawit di Desa Papuyuan.

"Melihat kondisi alam di Desa Papuyuan memang tidak akan membuat kelapa sawit mati hanya saja pertumbuhannya agak terganggu dan sebagian masih bisa dipanen meski uuran buahnya lebih kecil," jelas Hariyono lagi.

Dari pemantauan di lapangan, saat ini kebun sawit milik warga masih terendam air cukup tinggi mengingat tingginya curah hujan di wilayah Balangan dan sekitarnya.

Sementara itu Dishutbun Balangan juga akan menggandeng pihak swasta dalam pengembangan kebun kelapa sawit di kabupaten ini melalui program plasma.

"Kita sudah pernah mengajak dari PT ATTA yang bergerak dalam perkebunan sawit untuk melihat kondisi alam dan lahan di Desa Papuyuan, karena bisa dimanfaatkan untuk penanaman plasma dengan sumber daya manusia yang juga tersedia," tambahnya.

Sementara itu Camat Lampihong H Abiji mengungkapkan, cukup senang atas perhatian Pemerintah Kabupaten Balangan yang turun langsung ke lapangan dalam usaha mengatasi masalah warga di Kecamatan Lampihong.

"Ini merupakan bukti perhatian Pemerintah Kabupaten Balangan kepada warga, sebelumnya sudah ada pembuatan jalan serta pembuatan saluran air, namun karena kondisi alam yang tidak terduga, sehingga saluran air tidak mampu menampung jumlah debit air yang tinggi," ungkapnya.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015