Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur yang juga membidangi perhubungan, H Sahrujani mengharapkan angkutan sembako untuk daerah hulu sungai atau "Banua Anam" dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) berjalan lancar.

Politikus senior Partai Golkar mengemukakan harapan itu usai rapat Komisi III DPRD Kalsel bersama pihak terkait yang dibuka dan ditutup Ketua Dewan tersebut, Dr (HC) H Supian HK SH MH juga politikus senior partai berlambang pohon beringin tersebut, Rabu malam.

"Seiring dengan rencana pengoperasian Jembatan Matraman Kabupaten Banjar, serta ponton dan jembatan lama Sungai Alalak Batola, Kamis (11/2), kita harapkan angkutan sembako ke Banua Anam dan Batola berjalan lancar atau relatif tidak ada masalah lagi," tegasnya.

DPRD Kalsel dalam hal ini Komisi III terpaksa menggelar rapat malam bersama stakeholder antara lain Dirlantas Polda setelah, Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR serta SKPD terkait jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) setempat.

Dalam rapat tersebut juga hadir Pejabat Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi setempat.

"Kami mau tidak mau harus menggelar rapat malam hari, karena permasalahannya mendesak untuk kepentingan rakyat seperti angkutan sembako yang sempat terganggu. Padahal kami/DPRD Kalsel habis rapat paripurna Rabu (10/2) siang," ujar Sahrujani.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel Syauqi Kamal sedang memberi keterangan pers usai rapat bersama Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD provinsi setempat di Banjarmasin, Rabu (10/2) malam. (Syamsuddin Hasan)

Sementara Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel Syauqi Kamal ST MT mengatakan, pembukaan kembali jembatan lama Sungai Alalak bersifat sementara guna mengurangi permasalahan transportasi, terutama angkutan sembako ke Batola.

"Oleh karena itu, berat angkutannya pun terbatas maksimal 10 ton. Memang konstruksi fisik jembatan lama Sungai Alalak itu mampu untuk beban 30 ton, tetapi kami khawatir kalau ada masalah, sebab pondasi tiang tergeser," ujarnya.

Begitu pula Jembatan Matraman (sekitar 65 kilometer utara Banjarmasin) yang bersifat sementara (sebagai pengganti jembatan runtuh diterjang banjir) daya beban maksimal 30 ton.

"Oleh sebab itu pula, kami mohon batuan dari Satuan Polisi Lalulintas (Sat Polantas) untuk pengawasan guna keselamatan dan lancarnya lalulintas," demikian Syauqi.
Kondisi filar jembatan lama Sungai Alalak Batola saat ekspor dalam rapat Komisi III DPRD Kalsel bersama stakeholder di Banjarmasin, Rabu (10/2) malam. (Syamsuddin Hasan)

Sedangkan Direktur  Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Sugriwo menanggapi positif hasil rapat bersama tersebut dan menyatakan akan menurunkan Satpol. Lantas buat pengamanan khusus pada dua titik Jembatan Matraman dan Jembatan Alalak.

Perwira menengah polisi penyandang melati tiga yang belum "setahun jagung" bertugas di Kalsel ini juga mengimbau semua pengguna jalan raya agar mematuhi ketentuan berlalulintas dan angkutan guna kenyamanan serta keselamatan bersama.
Dirlantas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Sugriwo SIK (Syamsuddin Hasan)



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021