Pasca banjir besar di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tidak hanya menimbulkan korban materi dan jiwa, tapi juga ancaman traumatik yang dialami warganya.

Seperti dialami MY, seorang ibu di Desa Alat Seberang RT 4, Kecamatan Hantakan yang mengurung diri tiga hari di kandang kambing meratapi rumahnya yang hilang ditelan banjir.

"Selain trauma, beliau tergoncang karena rumahnya hilang tak tersisa ditelan banjir. Sekarang sudah dievakuasi warga namun dirinya masih menutup diri untuk berinteraksi," jelas seorang relawan perwakilan ACT Tabalong, Doni, Kamis (4/2).

Menurut Doni yang keluar masuk ke daerah bencana HST, penanganan pasca banjir untuk pemulihan trauma ini harus menjadi perhatian bersama agar masyarakat dapat segera bangkit dari keterpurukan mental yang dapat mengancam masa depan mereka.

Sebelumnya ACT bersama Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong melakukan trauma healing untuk anak-anak di Desa Waki Kecamatan Batu Benawa dan Desa Alat Kecamatan Hantakan HST.

Ketua KS2 Tabalong Erlina Effendi membenarkan jika pihaknya banyak menemukan warga yang mengalami traumatik.

Hanya, prioritas mereka sementara ini membantu pemulihan mental anak -anak. Namun demikian, pihaknya juga akan menyasar kepada orang dewasa untuk program trauma healing, karena sudah ada praktisi healing yang siap membantu.

"Kami sudah dapat konfirmasi dari komunitas Sefter Tabalong untuk melakukan trauma healing di HST. Insha Allah Sabtu depan kami akan berangkat dengan para Sefter Tabalong," beber Erlina.

Direncanakan Sabtu 6 Februari KS2 Tabalong akan mengajak para Sefter profesional untuk melakukan trauma healing di HST, khususnya di Desa Alat.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021