Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi pesantren antara lain melalui pengembangan jaringan bisnis antarpesantren di Kalimantan Selatan.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) Amanlison Sembiring pada pemaparan "business model linkage usaha pesantren budidaya ikan haruan", di lokasi pengembangan perikanan Bank Indonesia di Ulin Banjarbaru, Kamis.

Menurut Amanlison, mendukung kemandirian ekonomi pesantren Bank Indonesia telah membentuk kelembagaan pesantren (korporatisasi) melalui pembentukkan Hebitren, yang telah diresmikan kepengurusannya pada bulan November 2020.

Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Indonesia bersama dengan Bank Indonesia (BI) mendorong penguatan program holding bisnis untuk mendukung pengembangan ekonomi pesantren.

Pada acara yang dihadiri oleh pengurus Hebitren antara lain KH M Abdul Hamid M selaku Wakil Ketua I Dewan Pengurus Harian Hebitren dan selaku Pengasuh dari Pondok Pesantren Walisongo, Amanlison mengatakan, salah satu langkah untuk bisa segera mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren, perlu dibangun linkage bisnis antar pesantren.

" Untuk itu, kita perlu memastikan rencana jaraingan bisnis yang akan dibangun dan usaha yang akan dilakukan, sehingga upaya pengembangan ekonomi pesantren benar-benar terwujud dengan baik dan tersistematis," katanya. 

Hadir dalam acara pemaparan jaringan bisnis pesantren tersebut antara lai parapPengasuh dari pondok pesantren TP Al Islami, Ushuluddin, Minhajul Abidin, Al Mubarok, Miftahul Ulum, dan Nurul Hidayah.

Amanlison menyampaikan, pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, yang mempunyai peranan mendalam dan sentral di tengah masyarakat. 

Namun demikian, tambah dia, masih terdapat banyak pondok pesantren yang memiliki tantangan dalam pemenuhan kebutuhan dan keberlangsungan kegiatan perekonomian di pondok pesantren.

"Untuk itu, kami memandang perlu mendukung upaya kemandirian ekonomi pesantren, baik berupa pengembangan unit usaha baru maupun peningkatan kapasitas usaha dari pondok pesantren," katanya.

Beberapa program pengembangan ekonomi pesantren yang dimiliki Bank Indonesia yaitu, pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerja sama antar pesantren. 

Selain itu, juga mendorong terjalinnya kerja sama bisnis antar pesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching.

Terakhir, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama Sistem Akuntansi Pesantren Indonesia atau Santri yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021