Warga masyarakat Desa Sungai Dua Tajur Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengeluhkan penerangan listrik dari PLN dan infrastruktur berupa jalan.

"Keluhan itu mereka kemukakan ketika saya reses," ungkap anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi atau yang akrab dengan sapaan Paman Yani melalui WA kepada pers, Senin (1/2).

"Pasalnya selama 20 tahun Desa Sungai Dua Tajur tidak masuk aliran listrik PLN," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu itu mengutip keterangan warga masyarakat setempat.

Begitu pula warga Desa Sungai Dua Tajur sebanyak 194 kepala keluarga (KK) selama 20 tahun tidak merasakan jalan mulus di desa mereka," tambah Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebuy.

Sebagaimana penuturan Ketua RT. 10 Desa Sungai Dua Tajur Ramli, terhitung sejak 1989 - 2021 para masyarakat yang bermukim di desa yang mayoritas tinggal di wilayah perkebunan sawit tidak menikmati listrik.

Selain akibat tidak memiliki aliran listrik nasib para anak yang mengemban ilmu pendidikan secara "online" atau sistem dalam jaringan (Daring) dari sekolahnya ternyata juga menjadi catatan khusus dalam permasalahan mereka..

"Akibat tidak ada listrik di desa kami ini berimbas pula pada sekolah Daring anak-anak. Dimana jarak tempuh sekolah mereka pun ada yang berjarak lima sampai tujuh kilometer," kata Ramli.

Menanggapi keluhan tersebut, wakil rakyat yang cukup "vokal" membela kepentingan atau nasib rakyat banyak itu menyatakan, akan memperjuangkan melalui DPRD Kalsel dengan mengundang manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kalselteng.

"Dari dulu memang persoalannya adalah listrik. Kemarin kami pernah ke Kotabaru daratan dan permasalahannya sama," ungkap laki-laki berpenampilan atletis kelahiran Tahun 1975 berbintang Leo itu.

"Bahkan terkait masalah listrik tersebut, tempo hari Gubernur Kalsel pernah menyampaikan, panggil saja Kepala PLN untuk mengkomunikasikan daerah mana saja dipasangi listrik," tambahnya.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi yang akrab dengan sapaan Paman Yani dari Partai Golkar sedang reses di Desa Sungai Dua Tajur Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, 1 Februari lalu. (Istimewa)

Pada kesempatan bertatap muka dengan konstituennya itu, Paman Yani mohon maklum, karena untuk saat ini DPRD Kalsel terlebih dahulu harus menschedulekan pertemuan tersebut setelah pelaksanaan pelantikan Gubernur provinsi setempat.

"Memang sampai saat ini belum kami sampaikan kondisi yang sebenarnya, mungkin setelah selesai pelantikan Kepala Daerah baik Gubernur maupun Wali Kota dan Bupati, baru bisa dijalankan," demikian Paman Yani.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021