Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Selatan (Kalsel) Kisworo Dwi Cahyono menyampaikan beberapa penyebab banjir parah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Wilayah Kalsel pada umumnya.

Hal itu disampaikannya saat menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk para korban yang terdampak banjir di Posko induk Stadion Murakata Desa Mandingan, Barabai, Sabtu (30/1).

Ia menyebutkan, walaupun di HST belum ada tambang batu bara dan perkebunan sawit, penyebab utama banjir selain curah hujan yang tinggi di daerah pegunungan dan ilegal loging, juga karena tutupan lahan yang mulai berkurang.

Ia mengibaratkan, kerusakan lingkungan di titik A belum tentu bencananya langsung ke titik A, tetapi berdampak ke titik yang masih aman.

"Penting dipastikan, pemanasan global atau darurat iklim sudah menimpa di wilayah Kalsel, sehingga dampaknya tidak hanya di wilayah yang rusak lingkungan namun juga di wilayah yang masih aman," katanya.

Jadi ditegaskan Kis, dampak lingkungan ini sifatnya global, tidak hanya di wilayah kita yang terkena bencana namun seluruh dunia akan turut terdampak.

Berikut Video kutipan wawancara dengan Direktur Eksekutif Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyono:


Baca juga: Wabup Berry: Jokowi harus melihat secara utuh dampak banjir di HST
Baca juga: Jokowi berencana ke HST 3 Februari, cek kondisi pascabanjir
Baca juga: Sampah di Kota Barabai dperkirakan mencapai 12 ribu ton
 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021