Sekelompok anak muda yang tergabung dalam komunitas pecinta lingkungan Forum Komunitas Hijau (FKH) Citra Sanggam Balangan berjuang menyalurkan bantuan untuk korban banjir Pegunungan Meratus, yakni di Desa Datar Ajab.
Anggota FKH Citra Sanggam, Akhmad Rizani kepada ANTARA Kalsel, Senin melaporkan perjalanan menuju datar Ajab dari kampung mereka Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan cukup jauh.
Setelah naik kendaraan bermotor kemudian harus berjalan kaki selama empat jam lebih, baru sampai tujuan, dan medan yang dilalui selain turun naik gunung yang terjal juga banyak jalan yang terputus terkena banjir dan sangat becek.
Tetapi karena semangat anggota FKH Balangan begitu tinggi medan seberat apapun terus ditempuh akhirnya sampai ke tujuan. Setibanya di desa Datar Ajab yang dinilai desa paling parah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, anggota FKH banyak yang ngoleng ngoleng kepala, lantaran melihat kerusakan desa yang begitu parah.
Selain sampah yang berserakan di mana-mana dan menggunung nyaris rumah penduduk yang berdekatan dengan sungai rata dengan tanah, bahkan ada sebuah rumah lantaran pelatarannya beton, maka tinggal pelatarannya, sementara bangunan yang lain entah bagaimana tak ada keliatan lagi.
Menurut Akhmad Rizani barang yang dibawa adalah berbagai sumbangan beberapa pihak, seperti dari anggota DKH Banjarmasin, sebuah sekolah di Balipapan, dan donator lainnya yang dikumpulkan.
Barang yang dibawa untuk para korban antara lain lilin untuk lampu penerangan, obat-obatan, ikan asin, obat nyamuk, beras, terpal, panci, wajan, piring plastik, sarung, dan lampu templok. Warga menyatakan terimakasih atas bantuan tersebut, dan dinilai mampu meringankan beban mereka pasca banjir, hanya saja mereka berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur yang rusak seperti jalan dan jemabatan agar akses ke desa mereka secepatnya lancar.
Kalau bantuan pangan memang tidak menolak, tepai bantuan itu bisa habis tetapi jika jalan ekonomi sudah terbuka lebar maka warga kembali bisa berusaha sebagaimana sedia kala.
i
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Anggota FKH Citra Sanggam, Akhmad Rizani kepada ANTARA Kalsel, Senin melaporkan perjalanan menuju datar Ajab dari kampung mereka Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan cukup jauh.
Setelah naik kendaraan bermotor kemudian harus berjalan kaki selama empat jam lebih, baru sampai tujuan, dan medan yang dilalui selain turun naik gunung yang terjal juga banyak jalan yang terputus terkena banjir dan sangat becek.
Tetapi karena semangat anggota FKH Balangan begitu tinggi medan seberat apapun terus ditempuh akhirnya sampai ke tujuan. Setibanya di desa Datar Ajab yang dinilai desa paling parah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, anggota FKH banyak yang ngoleng ngoleng kepala, lantaran melihat kerusakan desa yang begitu parah.
Selain sampah yang berserakan di mana-mana dan menggunung nyaris rumah penduduk yang berdekatan dengan sungai rata dengan tanah, bahkan ada sebuah rumah lantaran pelatarannya beton, maka tinggal pelatarannya, sementara bangunan yang lain entah bagaimana tak ada keliatan lagi.
Menurut Akhmad Rizani barang yang dibawa adalah berbagai sumbangan beberapa pihak, seperti dari anggota DKH Banjarmasin, sebuah sekolah di Balipapan, dan donator lainnya yang dikumpulkan.
Barang yang dibawa untuk para korban antara lain lilin untuk lampu penerangan, obat-obatan, ikan asin, obat nyamuk, beras, terpal, panci, wajan, piring plastik, sarung, dan lampu templok. Warga menyatakan terimakasih atas bantuan tersebut, dan dinilai mampu meringankan beban mereka pasca banjir, hanya saja mereka berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur yang rusak seperti jalan dan jemabatan agar akses ke desa mereka secepatnya lancar.
Kalau bantuan pangan memang tidak menolak, tepai bantuan itu bisa habis tetapi jika jalan ekonomi sudah terbuka lebar maka warga kembali bisa berusaha sebagaimana sedia kala.
i
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021