Air kembali naik sehingga merendam sejumlah jalan dan rumah warga di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin melaporkan, sejumlah jalan seperti di Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin yang sehari sebelumnya (24/1) sudah muncul dan mulai mengering, kini terendam lagi karena air naik kembali.

Begitu pula beberapa rumah warga yang teras depan sudah kering, terendam kembali, namun kedalaman/ketinggian naiknya air tidak terlalu signifikan, cuma sekitar dua Cm.

Naiknya kembali air di "kota seribu sungai" Banjarmangu itu, karena guyuran hujan lebat, Ahad (24/1) sore pukul 16.18 Wita sekitar satu jam, dan hingga malam masih merintik/gerimis 

Selain itu, hujan lebat di Kota Banjarbaru hampir sehari penuh (24/1) yang airnya mengalir ke daerah rendah termasuk kota seribu sungai Banjarmasin, dan ditambah bersamaan air pasang/permukaan laut naik.
Sejumlah jalan pada kawasan permukiman atau komplek perumahan di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat mengering karena panas matahari selama tiga hari, kini terendam kembali sebab guyuran hujan lebat, Ahad (24/1) sore ditambah gerimis malam harinya. Foto (25/1). (Syamsuddin Hasan)

Namun ada pula yang menduga sistem drainase di ibukota Kalsel tersebut pengelolaannya kurang maksimal sehingga genangan air lambat turun, disamping kota Banjarmasin sendiri secara geografis berada di bawah permukaan laut.

Sebagai contoh pada Jalan A Yani yang merupakan jalan protokol di sekitar km6 Banjarmasin atau depan TVRI Kalsel air masih menggenang dan merendam jalanan.

"Apakah debit air seperti dekat TVRI Kalsel itu tidak bisa disedot dan dibuang kelain tempat dengan mengerahkan mobil BPK yang jumlahnya cukup banyak di Banjarmasin, dan bahkan mendapatkan penghargaan Muri," ucap salah seorang warga ibukota provinsi tersebut.
Bagian dapur rumah salah satu warga Kota Banjarmasin yang sempat mengering kini terendam kembali karena guyuran hujan lebat Ahad (24/2) sore. (Syamsuddin Hasan)

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021