Saat terjadi bencana, mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa Taruna Siaga Bencana (Tagana) di bawah komando Dinsos PPKB PPPA HST juga mempunyai peran penting dalam hal menyiapkan masakan siap saji dan siap makan khususkan bagi pengungsi dan relawan yang ikut membantu.
Selain relawan, selama persediaan masih ada, masyarakat juga dipersilahkan ikut menikmati makanan dengan menu darurat ala Tagana dan seadanya dimana sejak hari pertama banjir besar yang melanda HST dapur tagana dibuka dan melayani makan hingga saat ini.
Namun, pada bencana banjir besar yang melanda HST 14 Januari 2021 lalu hingga saat ini, TAGANA HST mendapat tugas tambahan, yaitu menerima dan mendistribusikan barang bantuan dari berbagai pihak sehingga tentu saja tugas ini membuat peran dan fungsi Tagana sedikit berubah dari tugas awalnya.
Tentu saja perubahan dengan tugas tambahan ini membuat Tagana harus banyak beradaptasi.
Terutama pada saat menghadapi banyaknya posko yang meminta bahan logistik ke posko utama yang berlokasi di stadion olahraga Murakata di Mandingin
Ketua Tagana HST Ahmad Surianto atau yang lebih akrab dipanggil Anto pada Minggu (24/1) meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada posko-posko yang meminta bantuan logistik ke posko utama seandainya dalam pelayanan terkadang membuat kecewa dan tentu saja membuat emosi.
Hal ini menurutnya, karena banyak permintaan posko-posko yang tidak terpenuhi 100 persen, mengingat jumlah barang bantuan yang diberikan juga terbatas dan harus berbagi dengan posko-posko lain.
"Emosi pun kadang memuncak, karena memang kondisi sama-sama lelah dan tentu saja menguras pikiran," tukasnya.
Lanjutnya, di awal pembahasan anggaran, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sempat mempertanyakan tugas dan fungsi Tagana ini.
"Hari ini pada saat bencana banjir besar melanda HST, maka terjawab lah sudah tugas dan fungsi serta peran Tagana itu sendiri," tegasnya.
Ketua TP PKK HST Hj Ernawaty Chairansyah beserta pengurus juga sempat turun langsung memberikan dukungan moril dengan turut membantu membuat masakan di dapur Tagana HST.
Ia menjelaskan, bahwa keikutasertaannya dengan bantuan memasak ini adalah merupakan bentuk dukungan moril kepada Tagana HST yang sejak awal bencana banjir hingga saat ini selalu menyiapkan masakan dan makanan siap saji dan siap makan.
Terlebih saat ini tugas Tagana ditambah sebagai penerima dan pendistribusi barang bantuan, yang tentu saja menguras tenaga dan fikiran yang juga terkadang terbawa emosi.
Baca juga: Video - Pecinta Kopi berbagi dan peduli
Baca juga: Menggunakan heli, TNI antar logistik dan pemotong kayu ke daerah terpencil terdampak banjir
Baca juga: KPU tetapkan pasangan AMAN, sekarang bola panas di DPRD HST untuk proses pelantikan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Selain relawan, selama persediaan masih ada, masyarakat juga dipersilahkan ikut menikmati makanan dengan menu darurat ala Tagana dan seadanya dimana sejak hari pertama banjir besar yang melanda HST dapur tagana dibuka dan melayani makan hingga saat ini.
Namun, pada bencana banjir besar yang melanda HST 14 Januari 2021 lalu hingga saat ini, TAGANA HST mendapat tugas tambahan, yaitu menerima dan mendistribusikan barang bantuan dari berbagai pihak sehingga tentu saja tugas ini membuat peran dan fungsi Tagana sedikit berubah dari tugas awalnya.
Tentu saja perubahan dengan tugas tambahan ini membuat Tagana harus banyak beradaptasi.
Terutama pada saat menghadapi banyaknya posko yang meminta bahan logistik ke posko utama yang berlokasi di stadion olahraga Murakata di Mandingin
Ketua Tagana HST Ahmad Surianto atau yang lebih akrab dipanggil Anto pada Minggu (24/1) meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada posko-posko yang meminta bantuan logistik ke posko utama seandainya dalam pelayanan terkadang membuat kecewa dan tentu saja membuat emosi.
Hal ini menurutnya, karena banyak permintaan posko-posko yang tidak terpenuhi 100 persen, mengingat jumlah barang bantuan yang diberikan juga terbatas dan harus berbagi dengan posko-posko lain.
"Emosi pun kadang memuncak, karena memang kondisi sama-sama lelah dan tentu saja menguras pikiran," tukasnya.
Lanjutnya, di awal pembahasan anggaran, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sempat mempertanyakan tugas dan fungsi Tagana ini.
"Hari ini pada saat bencana banjir besar melanda HST, maka terjawab lah sudah tugas dan fungsi serta peran Tagana itu sendiri," tegasnya.
Ketua TP PKK HST Hj Ernawaty Chairansyah beserta pengurus juga sempat turun langsung memberikan dukungan moril dengan turut membantu membuat masakan di dapur Tagana HST.
Ia menjelaskan, bahwa keikutasertaannya dengan bantuan memasak ini adalah merupakan bentuk dukungan moril kepada Tagana HST yang sejak awal bencana banjir hingga saat ini selalu menyiapkan masakan dan makanan siap saji dan siap makan.
Terlebih saat ini tugas Tagana ditambah sebagai penerima dan pendistribusi barang bantuan, yang tentu saja menguras tenaga dan fikiran yang juga terkadang terbawa emosi.
Baca juga: Video - Pecinta Kopi berbagi dan peduli
Baca juga: Menggunakan heli, TNI antar logistik dan pemotong kayu ke daerah terpencil terdampak banjir
Baca juga: KPU tetapkan pasangan AMAN, sekarang bola panas di DPRD HST untuk proses pelantikan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021