Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel)- Harga berbagai jenis ikan rawa belakangan ini kian mahal saja, melebihi dari harga jenis ikan lainnya di pasaran Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pemantauan Antara Cabang Kalsel, di Pasar Prumnas Kayu Tangi Banjarmasin, Kamis menyaksikan transaksi jual beli ikan rawa yang lebih mahal tersebut, seperti jenis ikan gabus (haruan), sepat, sepat siam, pepuyu, kapar, dan ikan rawa yang lain.

Harga ikan gabus (haruan) yang relatif kecil saja, seharga Rp95.000,- per kilogram, itupun persediaan sedikit, padahal harga normal hanya sekitar Rp50.000,- per kilogram.

Begitu juga harga ikan kapar serta ikan sepat yang biasa hanya Rp20.000,- per kilogram,kini melambung menjadi Rp50.000,- per kilogram.

Sementara ikan laut seperti ikan kembung banjar hanya Rp35.000,- per kilogram, ikan bawal Rp40.000,- per kilogram, kecuali ikan laut menangin yang seharga rp60.000,-per kilogram.

Ikan air tawar sungai juga relatif murah, seperti kelabau, puyau, sanggang, hanya sekitar rp35.000,- per kilogram, ikan jenis air tawar ini kendati di lidah terasa enak tetapi banyak duri, sehingga banyak warga enggan mengkonsumsinya.

Kecuali jenis ikan baung atau pipih serta patin sungai yang seharga Rp60.000,- per kilogram, tetapi jumlahnya juga tak banyak.

Menurut Sunah, pedagang ikan di bilangan pasar milik Pemkot Banjarmasin tersebut mahalnya ikan jenis air tawar itu lantaran produksinya kian menyusut saja dalam tahun-tahun belakangan ini, sementara permintaan masyarakat yang khususnya Suku Banjar yang gemar mengkonsumsi ikan jenis ini tetap saja tinggi.

Apalagi di saat musim penghujan sekarang ini, dimana sentra-sentra penangkapan air tawar airnya dalam sehingga sulit melakukan penangkapan ikan seperti menjala, menggalau, mehancau, melukah, menangguk, atau menampirai.

Sementara penangkapan ikan di laut tak ada masalah, sementara warga setempat kebanyakan suka makan ikan lokal, sehingga harga ikan tawar selalu mahal di bandingkan jenis ikan lainnya.

Menurunnya popolasi ikan air rawa lantaran terjadi penangkapan yang tak terkendali dengan menggunakan aliran listrik serta menggunakan larutan racun potasium, hingga ikan-ikan di rawa menjadi mati.

Selain itu banyak kawasan rawa yang sebelumnya habitat ikan dijadikan kebun sawit yang pembudidayaan kebun komoditi tersebut banyak menggunakan pupuk kimia, dan pertisida, sehingga juga mematikan ikan-ikan air rawa.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014