Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK mengajak semua pihak atau elemen masyarakat mencari hikmah di balik suatu kejadian.

"Sebagai contoh dari bencana banjir yang belakangan ini melanda hampir seantero Kalsel mungkin ada hikmah di balik kejadian itu yang bisa kita petik," ujarnya di sela-sela menemui pengungsi bencana banjir, Sabtu (16/1) lalu.

"Dengan belajar mencari hikmah di balik suatu kejadian, insya Allah tidak muncul pemikiran atau tuduhan-tuduhan negatif," lanjut wakil rakyat yang bergelar sarjana hukum, magister hukum serta mendapat gelar doktor kehormatan itu menjawab Antara Kalsel.

Tanpa mengecilkan arti sebuah bencana yang harus mendapatkan perhatian serta penanggulangan serius, menurut anggota DPRD Kalsel dua periode itu, hikmah dari bencana banjir kemungkin tanah atau tanaman menjadi subur.

Hikmah lain yang tidak kalah penting, yaitu bagaimana secara bersama-sama menjaga lingkungan hidup agar tidak rusak dan pada gilirannya menimbulkan bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta banjir yang parah tidak terulang," lanjutnya.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu menjadikan rumah pribadi di Pemajatan Pematang Gambut Kabupaten Banjar (sekitar 22 kilometer dari Banjarmasin) sebagai tempat pengungsian mereka yang terdampak bencana banjir.

Dalam penyediaan Rumah Makan Banua/rumah pribadi politikus senior Partai Golkar itu  sebagai tempat pengungsian korban bencana banjir, dengan bekerjasama atau mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, juga memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi.

Untuk pelayanan kesehatan pengungsi di Rumah Makan Banua Pemajatan Gambut tersebut, Dinkes Kalsel menyediakan tenaga medis dan paramedis secara bergantian setiap enam jam.

Begitu pula dalam penampungan terhadap pengungsi, laki-laki kelahiran Rantau Bujur HSU Tahun 1957 berbintang Libra itu tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) guna menghindari kemungkinan muncul klaster baru COVID-19.

"Dalam kaitan COVID-19, tidak hanya harus memperhatikan 3M (Masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan), tetapi juga masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan," demikian Supian HK.
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK sedang melihat-lihat keadaan pengungsi yang terdampak bencana banjir di Rumah Makan Banua Pemajatan Gambut (22 kilometer dari Banjarmasin). foto 16 Januari 2021. (Syamsuddin Hasan)

Pada kesempatan Sabtu (16/1) siang Kepala Dinkes Kalsel HM Muslim juga mengunjungi pengungsian mereka yang terdampak bencana banjir di Pemajatan Gambut tersebut, sekaligus memberikan arahan kepada petugas pelayanan kesehatan yang ada di tempat itu.

Pengungsi di Rumah Makan Banua Pemajatan Gambut itu, hingga hari kedua penampungan (16/1) sudah mencapai 800 kepala keluarga (KK) berasal dari daerah sekitar yaitu Kecamatan Gambut dan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalsel.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021