Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK berharap bencana banjir di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tidak terulang.

"Hal tersebut tersebut tentu menjadi pemikiran kita bersama anggota Dewan dan eksekutif/pemerintah provinsi (Pemprov) setempat," ujarnya usai memimpin rapat paripurna DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu.

Oleh karena itu, bagaimana cara agar bencana banjir tersebut tidak terulang, lanjut wakil rakyat bergelar sarjana hukum, magister hukum serta mendapat gelar doktor kehormatan tersebut.

Sebagai contoh banjir yang tiap musim penghujan melanda wilayah Kabupaten Banjar, Kalsel karena luapan air Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kanan dan Riam Kiwa (kiri) dengan hilirnya Sungai Martapura hingga Kota Banjarmasin.

Sementara anggota DPRD Kalsel dua periode itu memperkirakan terjadi pendangkalan pada Sungai Martapura yang antara lain karena ulah manusia sehingga arus air bah/banjir tidak bisa cepat ke Sungai Barito dan menghantarkannya ke laut.

"Mungkin sejak masa Hindia Belanda, Sungai Martapura tidak pernah ada pengerukan/penyedotan endapan-endapannya," ujar laki-laki kelahiran Tahun 1957 berbintang Libra itu.

Padahal, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, kalau dilakukan penyedotan endapan-endapan Sunga Martapura tersebut kemungkinan bisa mengurangi ketinggian luapan air.

Politikus senior Partai Golkar tersebut menunjuk contoh "negeri Sakura" Jepang dalam menangani bencana banjir, mereka antara lain melakukan pengeditan endapan-endapan dalam sungai.

"Mungkin ke depan, kita akan mencoba melakukan penyedotan endapan-endapan dalam Sungai Martapura tersebut guna mengurangi luasan/cakupan bencana banjir yang seperti sekarang sampai melanda Banjarmasin," demikian Supian HK.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021