Amuntai, (AntaranewsKalsel) - Tiga kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, ditetapkan sebagai daerah sasaran program pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Wahid di Amuntai, Senin mengatakan, tiga kecamatan program sasaran pengentasan kemiskinan tersebut adalah Kecamatan Amuntai Selatan, Sungai Pandan dan Babirik.
Menurut Wahid, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, menargetkan jumlah penduduk miskin di daerahnya di 2015 akan berkurang sebanyak 158 orang atau sekitar 1,04 persen, dari jumlah penduduk miskin yang ada saat ini sebanyak 15.228.
"Sasaran warga miskin yang ingin kita entaskan berada di tiga kecamatan yakni Amuntai Selatan, Sungai Pandan dan Babirik," katanya.
Pernyataan bupati tersebut juga sebagaimana disampaikan pada acara jawaban pemerintah pada rapat paripurna di Gedung DPRD HSU terkait pengajuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015.
Wahid menjelaskan, ditetapkannya ke tiga kecamatan ini dalam program penanggulangan kemiskinan di 2015, karena di tiga wilayah kecamatan ini paling banyak ditemukan penduduk miskin.
Diterangkannya, berdasarkan struktur jumlah warga miskin di HSU, ternyata didominasi oleh struktur ekonomi masyarakat petani, sehingga program pengentasan kemiskinan yang nanti dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) HSU diprioritaskan pada bidang pertanian, perikanan dan peternakan.
Sedang strateginya, fokus pada masyarakat miskin yang berada di klaster satu, yakni mereka yang menerima program bantuan sosial berbasis keluarga, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Penerima Beras Miskin (Raskin), dan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dengan perbaikan sasaran rumah tangga miskin.
Selain itu, Pemda HSU juga menargetkan angka pengangguran turun sebesar 5,08 persen.
"Kondisi awal pada saat pembuatan rancangan pembangunan jangka menengah daerah atau RPJMD 2011 sebesar 5,28 persen yang ingin kita turunkan, berarti sudah mulai berkurang pengangguran sekitar 0,20 persen," katanya.
Wahid menuturkan, strategi untuk menurunkan angka kemiskinan di daerahnya diantaranya, dilakukan dengan memperbanyak program dan kegiatan peningkatan kesempatan kerja, dan berusaha serta peningkatan pelatihan serta keterampilan bagi penduduk usia angkatan kerja.
Sedang upaya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia (IPM) difokuskan pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Kesehatan, Pendidikan, Perikanan dan Peternakan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta SKPD yang menunjang sektor perekonomian lainnya.
"Peningkatan IPM di 2015 diestimasi sekitar 70,98 persen yang berarti terjadi peningkatan target sebesar 0,40 persen dari angka IPM di 2013 sebesar 70,58 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Wahid di Amuntai, Senin mengatakan, tiga kecamatan program sasaran pengentasan kemiskinan tersebut adalah Kecamatan Amuntai Selatan, Sungai Pandan dan Babirik.
Menurut Wahid, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, menargetkan jumlah penduduk miskin di daerahnya di 2015 akan berkurang sebanyak 158 orang atau sekitar 1,04 persen, dari jumlah penduduk miskin yang ada saat ini sebanyak 15.228.
"Sasaran warga miskin yang ingin kita entaskan berada di tiga kecamatan yakni Amuntai Selatan, Sungai Pandan dan Babirik," katanya.
Pernyataan bupati tersebut juga sebagaimana disampaikan pada acara jawaban pemerintah pada rapat paripurna di Gedung DPRD HSU terkait pengajuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015.
Wahid menjelaskan, ditetapkannya ke tiga kecamatan ini dalam program penanggulangan kemiskinan di 2015, karena di tiga wilayah kecamatan ini paling banyak ditemukan penduduk miskin.
Diterangkannya, berdasarkan struktur jumlah warga miskin di HSU, ternyata didominasi oleh struktur ekonomi masyarakat petani, sehingga program pengentasan kemiskinan yang nanti dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) HSU diprioritaskan pada bidang pertanian, perikanan dan peternakan.
Sedang strateginya, fokus pada masyarakat miskin yang berada di klaster satu, yakni mereka yang menerima program bantuan sosial berbasis keluarga, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Penerima Beras Miskin (Raskin), dan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dengan perbaikan sasaran rumah tangga miskin.
Selain itu, Pemda HSU juga menargetkan angka pengangguran turun sebesar 5,08 persen.
"Kondisi awal pada saat pembuatan rancangan pembangunan jangka menengah daerah atau RPJMD 2011 sebesar 5,28 persen yang ingin kita turunkan, berarti sudah mulai berkurang pengangguran sekitar 0,20 persen," katanya.
Wahid menuturkan, strategi untuk menurunkan angka kemiskinan di daerahnya diantaranya, dilakukan dengan memperbanyak program dan kegiatan peningkatan kesempatan kerja, dan berusaha serta peningkatan pelatihan serta keterampilan bagi penduduk usia angkatan kerja.
Sedang upaya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia (IPM) difokuskan pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Kesehatan, Pendidikan, Perikanan dan Peternakan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta SKPD yang menunjang sektor perekonomian lainnya.
"Peningkatan IPM di 2015 diestimasi sekitar 70,98 persen yang berarti terjadi peningkatan target sebesar 0,40 persen dari angka IPM di 2013 sebesar 70,58 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014