Martapura, (Antaranews Kalsel) - Ratusan pendidik PAUD se-Kabupaten Banjar mengikuti Workshop Kurikulum 2013 yang pembukaanya dilakukan Bunda PAUD kabupaten setempat Hj Raudatul Jannah di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Kamis (13/11.


Hj Raudatul Jannah saat membuka Workshop mengatakan para pendidik Paud berperan sangat penting untuk merangsang kecerdesaan dan kepekaan anak terhadap sekitarnya terutama untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, nyaman dan hijau.

"Pada periode emas tersebut anak-anak akan menerima semua baik dan buruknya ilmu yang diajarkan oleh seorang guru atau tenaga pengajar, karena itu, kita sebagai guru harus berhati-hati dan berpikir dengan jernih dalam memberikan pelajaran terhadap para murid,” kata Hj Raudatul Jannah.

Dia menambahkan usia anak dari 0-6 tahun menurut para psikolog merupakan periode golden age, pada umur tersebut seluruh potensi anak berkembang sangat pesat terutama kecerdasannya.

Untuk itu, para pendidik PAUD terutama orang tua harus mengawasi tumbuh kembang anak dan menggali segala potensi yang dimiliki anak.
            
Dijelaskan di Indonesia masih banyak para orang tua mengajarkan anaknya tidak dengan pola mengasuh tapi lebih kepada penegakan peraturan yang kaku dan kurang mendidik.

Sehingga mereka terjebak dalam rutinitas tanpa dikembangkan perasaan dan emosinya. Paradigma inilah yang harus dirubah,” imbuh Raudatul.
Jika anak tidak dilatih perkembangan otaknya, dan di dalam keluarga selalu menerima cacian, ledakan amarah orangtua, maka yang berkembang justru hanyalah batang otak.

Sedangkan emosi dan otak berpikirnya tidak terlatih sama sekali. Ini mengakibatkan sang anak bisa meledak-ledak amarahnya, suka memukuli teman dan tidak terasah afeksi dan emosinya.

Pemberian stimulasi pendidikan dalam suasana bermain biasanya berhasil dalam membuat perkembangan anak-anak usia emas dapat berkembang secara baik. Serabut-serabut otak yang berkembang dengan baik (rimbun) akan membuat anak mudah menerima pelajaran-pelajaran, baik dari segi motorik, kognitif dan afeksinya.

Kita sudah melakukan MoU dengan PD Baramarta dan Forum CSR Kabupaten Banjar yang siap membantu kita baik dari segi dana dan peralatan.

“Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua dan para guru, tetapi tangggung jawab kita bersama untuk menjadikan anak memiliki kualitas SDM yang mumpuni demi meraih generasi yang lebih baik dimasa yang akan datang,” tegas Raudatul mengakhiri sambutan tertulisnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Banjar Gt Ruspan Noor menjelaskan, seorang pendidik PAUD mempunyai tugas yang lebih kompleks daripada pendidik pada tingkat pendidikan di atasnya.

Hal ini dikarenakan PAUD merupakan tingkat pendidikan yang paling mendasar sebagai pondasi bagi pendidikan selanjutnya.

Oleh sebab itu pendidik dimasukan dalam salah satu komponen kurikulum kaena pendidik dianggap sebagai orang yang sangat berperan pentingfslsm keberhasilan seluruh proses penyelenggaraan pendidikan.

“Kami berharap seorang pendidik PAUD setidaknya memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1 PAUD”.

Ruspan menyebutkan, saat ini kebijakan pemerintah daerah berupa MoU antara Dinas Pendidikan dengan Bunda PAUD Kabupaten Banjar seperti bantuan kualifikasi S1 PAUD bagi pendidik PAUD sebanyak 200 orang, bantuan dana operasional penyelengaraan PAUD sebanyak 100 lembaga, dan insentif pendidik PAUD sebanyak 500 orang.

Ditahun 2015, lanjut Ruspan, pihaknya mencoba untuk terus meningkatkan kerjasama terutama dari segi jumlah bantuan dana dan kami berharap kepada seluruh pendidik PAUD untuk bisa berpartisifasi  dan berkoordinasi dengan baik demi tercapainya keberhasilan seluruh penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini./e
 

Pewarta: Asmuni

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014