Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Hj Suci menyatakan, sulit untuk menghilangkan keluhan pasien atau keluarga pasien.
"Pasalnya pasien dari provinsi kita sendiri sudah sangat banyak," katanya menjawab Antara Kalsel yang menyertai inspeksi mendadak (sidak) Wakil Ketua Komisi IV DPRD provinsi setempat Yazidie Fauzi ke rumah sakit itu, Jumat.
"Apalagi kalau ditambah dengan rujukan dari daerah tetangga, yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng)," kata mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zaleha Martapura Kabupaten Banjar, Kalsel itu.
Selain itu, tingkat kepuasan pelayanan dari pasien yang beragam, sementara tenaga pelayanan kesehatan yang terbatas, sehingga tak mungkin memenuhi seluruh keinginan mereka.
Namun, lanjutnya, direksi atau manajemen RSUD Ulin yang merupakan rumah sakit milik pemerintah terbesar di Kalsel akan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, guna mengurangi keluhan masyarakat.
"Dalam melayani pasien RSUD Ulin yang berstatus Badan Usaha Layanan Umum (BLUD milik pemerintah provinsi Kalsel, tetap mengacu pada aturan, yaitu harus memenuhi standar pelayanan dasar. Hal itu sudah kami lakukan," katanya.
Mengenai tega medis (dokter) di RSUD Ulin, dia menerangkan, sebagian mereka ada sedang studi, seperti dokter spesialis studi untuk sub spesialis.
"Kami merekomendasi terhadap dokter umum yang mau studi agar menjadi dokter spesialis, dan dokter spesialis yang mau studi memperdalam kespesialisan mereka," tandasnya.
"Peningkatan keilmuan atau keterampilan para dokter itu penting aga bisa memberikan pelayanan yang lebih prima terhadap mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan," lanjutnya.
Ia menambahkan, upaya lain dalam peningkatan dan pemerataan pelayanan, rumah sakit pemerintah tertua di Kalsel yang dibangun di atas tanah lebih dari enam hektare itu terus menambah ruang kelas III.
"Karena sebagian besar pasien atau layanan kesehatan terhadap mereka yang membutuhkan ruang kelas III atau kurang mampu. Kini baru ada satu bangunan berlantai empat untuk ruang kelas III dengan kapasitas 400 orang," katanya.
"Insya Allah tambahan bangunan belantai enam untuk ruang kelas III tersebut rampung tahun 2016," demikian Suci./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
"Pasalnya pasien dari provinsi kita sendiri sudah sangat banyak," katanya menjawab Antara Kalsel yang menyertai inspeksi mendadak (sidak) Wakil Ketua Komisi IV DPRD provinsi setempat Yazidie Fauzi ke rumah sakit itu, Jumat.
"Apalagi kalau ditambah dengan rujukan dari daerah tetangga, yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng)," kata mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zaleha Martapura Kabupaten Banjar, Kalsel itu.
Selain itu, tingkat kepuasan pelayanan dari pasien yang beragam, sementara tenaga pelayanan kesehatan yang terbatas, sehingga tak mungkin memenuhi seluruh keinginan mereka.
Namun, lanjutnya, direksi atau manajemen RSUD Ulin yang merupakan rumah sakit milik pemerintah terbesar di Kalsel akan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, guna mengurangi keluhan masyarakat.
"Dalam melayani pasien RSUD Ulin yang berstatus Badan Usaha Layanan Umum (BLUD milik pemerintah provinsi Kalsel, tetap mengacu pada aturan, yaitu harus memenuhi standar pelayanan dasar. Hal itu sudah kami lakukan," katanya.
Mengenai tega medis (dokter) di RSUD Ulin, dia menerangkan, sebagian mereka ada sedang studi, seperti dokter spesialis studi untuk sub spesialis.
"Kami merekomendasi terhadap dokter umum yang mau studi agar menjadi dokter spesialis, dan dokter spesialis yang mau studi memperdalam kespesialisan mereka," tandasnya.
"Peningkatan keilmuan atau keterampilan para dokter itu penting aga bisa memberikan pelayanan yang lebih prima terhadap mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan," lanjutnya.
Ia menambahkan, upaya lain dalam peningkatan dan pemerataan pelayanan, rumah sakit pemerintah tertua di Kalsel yang dibangun di atas tanah lebih dari enam hektare itu terus menambah ruang kelas III.
"Karena sebagian besar pasien atau layanan kesehatan terhadap mereka yang membutuhkan ruang kelas III atau kurang mampu. Kini baru ada satu bangunan berlantai empat untuk ruang kelas III dengan kapasitas 400 orang," katanya.
"Insya Allah tambahan bangunan belantai enam untuk ruang kelas III tersebut rampung tahun 2016," demikian Suci./e
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014