Pengabdian Kepada Masyarakat Penerimaan Negara Bukan Pajak, Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat (PKM PNBP LPPM ULM) melakukan desiminasi hasil riset tumbuhan kelakai ke kelompok tani di Kabupaten Barito Kuala (Batola).

"Tahun anggaran 2020 dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat Sungai Pantai, Kabupaten Batola untuk pengembangan hasil riset dan iovasi tumbuhan kelakai menjadi berbagai produk unggulan khas potensial lahan basah," kata Siti Hamidah selaku ketua tim peneliti ULM.

Ada dua kelompok tani di Desa Sungai Pantai yang disasar yaitu Kelompok Tani Berkat Mufakat dan Kelompok Tani Karya Sejahtera.

Petani menerima diseminasi atau transfer teknologi untuk keterampilan pengolahan aneka produk pangan berbahan dasar kelakai sekaligus mengajari masyarakat  cara menghitung analisis usahanya.

Desa Sungai Pantai diketahui salah satu desa di Kabupaten Batola yang sangat melimpah kelakainya. 
Aneka produk dari tumbuhan kelakai yang dihasilkan peneliti ULM. (ANTARA/Firman)


Pada 10 Oktober 2020, tim pengabdi dari ULM yaitu Siti Hamidah dan Prof Yudi Firmanul Arifin beserta tim melaksanakan kegiatan meski dalam kondisi penuh keterbatasan dan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat mengingat masih dalam pandemi COVID-19.

Berdasarkan evaluasi kegiatan, dirasa belum maksimal, maka kegiatan dilakukan sekali lagi namun dengan metode yang berbeda yaitu peserta atau perwakilan anggota kelompok tani yang dinilai serius dan antusias kembali diberi kesempatan mengikuti pelatihan namun tempatnya di ULM.  

Bertempat di Gedung IV ULM Banjarbaru, kegiatan serupa kembali diadakan pada tanggal 21 November 2020. Diharapkan dari dua kali pelaksanaan kegiatan bisa lebih efektif dan target capaian bisa terealisasi.    

Hamidah mengungkapkan, rencana kegiatan it  akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan selama 3 tahun ke depan, dimana pada tahun pertama ini targetnya muncul para pengusaha baru berbasis produk kelakai dari Desa Sungai Pantai, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para kelompok tani, dengan cara memanfaatkan secara optimal bahan baku yang tersedia melimpah di daerahnya. 

Selanjutnya jika sumber pendanaan terus berjalan atau ada sumber pendanaan  lainnya, kegiatan dilanjutkan pada tahun kedua dan ketiga, dimana pada tahun kedua dilanjutkan dengan melakukan diseminasi produk lain seperti (mie, bakso, pellet pakan ternak, pupuk padat, pupuk cair berbahan dasar kelakai), dan pada tahun ketiga diseminasi untuk kegiatan budidaya, pemasaran digital serta persiapan Desa Sungai Pantai untuk menjadi desa wisata berbasis kelakai.  

"Ini menjadi target akhir dari kegiatan yaitu mewujudkan desa wisata berbasis kelakai," tutur dosen di Fakultas Kehutanan ULM itu.
Siti Hamidah selaku ketua tim peneliti ULM desiminasi hasil riset tumbuhan kelakai ke kelompok tani di Batola. (ANTARA/Firman)


Secara umum diharapkan kegiatan itu juga dapat mendukung terwujudnya visi misi Kabupaten Batola yaitu “Terwujudnya Barito Kuala Sebagai Sentra Produksi Pertanian Yang Maju Berdaya Saing Tinggi Menuju Terciptanya Kemandirian Daerah”.  

Demikian juga diharapkan dapat mendukung visi-misi ULM untuk menjadi “Universitas yang Unggul dan Terkemuka dalam Pengelolaan Lahan Basah”.  
Siti Hamidah selaku ketua tim peneliti ULM desiminasi hasil riset tumbuhan kelakai ke kelompok tani di Batola. (ANTARA/Firman)


Diketahui peneliti ULM berhasil menciptakan aneka produk pangan inovatif berbahan tanaman kelakai yang keberadaannya melimpah di hutan rawa gambut. Antara lain teh, sirup, biskuit, dodol, dan keripik.

Secara turun temurun, masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah memanfaatkan tanaman kelakai untuk tujuan merangsang produksi ASI bagi ibu-ibu yang baru melahirkan. 

Meski begitu, selama ini pemanfaatan kelakai masih terbatas sebagai bahan sayur-mayur. Bahkan terkadang masih dianggap sebagai gulma karena jumlahnya melimpah dan tidak termanfaatkan. Terkadang pada musim kemarau tanaman ini sering dianggap membahayakan karena mudah terbakar.

Belum adanya inovasi dalam hal pengembangan produk berbasis kelakai oleh masyarakat dikarenakan keterbatasan pengetahuan, keterampilan dan penguasaan teknologi untuk pengolahan kelakai menjadi aneka produk, terutama produk-produk pangan fungsional. 
Siti Hamidah selaku ketua tim peneliti ULM desiminasi hasil riset tumbuhan kelakai ke kelompok tani di Batola. (ANTARA/Firman)


Untuk itulah, tim peneliti ULM telah menemukan metode pengolahan daun kelakai yang tepat sehingga dapat menghasilkan teh kelakai dengan rasa yang nikmat (tidak amis lagi), namun masih tinggi khasiat dan manfaatnya. 

Demikian juga potensi kelakai sebagai sumber pangan fungsional lainnya dikembangkan oleh tim peneliti dari program PKM PNBP LPPM ULM tahun 2020.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020