Pengamat politik dari Universitas Lambung Mangkurat, Prof Dr H Budi Suryadi, mengatakan, Pilkada adalah rumah demokrasi yang wajib dijaga setiap individu.

"Nasib rumah demokrasi tetap di individu politiknya dalam hal ini setiap pemilik hak suara untuk terus merawatnya demi generasi berikutnya," kata dia, di Banjarmasin, Selasa.

Ibaratnya suatu rumah demokrasi, kata dia, tugas menjaga atau mengawasinya tidak saja dibebankan pada Badan Pengawas Pemilu tetapi juga atau masing-masing individu politiknya untuk tetap mengedepankan pilihan atas dasar program pasangan calon yang bertarung di Pilkada.



"Orang daerah mestinya lebih peduli dengan rumah demokrasi karena di sinilah tempat belajar dan lahirnya putra daerah yang memiliki tanggung jawab dan kapabilitas," tutur guru besar sosial politik Universitas Lambung Mangkurat itu.

Ia menyatakan, Pilkada serantak merupakan rumah demokrasi di daerah masa sekarang maupun masa depan. Sehingga perlu dijaga dan dirawat agar dapat dirasakan manfaatnya bagi daerah. Walaupun disadari perubahan itu perlu proses terjadi tetapi rumah demokrasi pilkada tetap jadi harapan di daerah.



Ia pun optimis perkembangan politik saat ini sudah semakin memiliki kesadaran masyarakat akan pilihannya walaupun masih ada celah godaan-godaan berpolitik kotor.

Masyarakat, menurut dia, sudah paham dengan pilihannya. Apalagi para kontestan paslon sudah menyampaikan programnya melalui media elektronik, baliho dan debat publik.

"Kegaduhan politik uang di masa tenang justru pertanda semakin banyak orang berharap bahwa paslon yang dipilih tetap mengedepankan janji dan programnya, karena itu tentunya lebih penting dibandingkan politik uang," katanya. 
 

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020