Dua orang hilang sehari setelah tanah longsor melanda kota yang digenangi hujan di Alaska tenggara, kata para pejabat pada Kamis (3/12).
Empat lainnya yang hilang pada Rabu di kota pesisir Haines telah ditemukan pada Kamis pagi, menurut laporan polisi negara bagian Alaska.
Polisi negara bagian Alaska mengatakan bencana tanah longsor menutupi daerah itu dengan lapisan lumpur setinggi 9 kaki dan pepohonan serta menghancurkan setidaknya empat rumah.
Terjadinya bencana tanah longsor itu dipicu oleh badai dahsyat yang melanda pegunungan Alaska tenggara minggu ini.
Layanan Cuaca Nasional melaporkan beberapa lokasi mencatat rekor hujan, dengan total curah hujan 48 jam berkisar antara 5 hingga 14 inci, bersama dengan salju lebat di beberapa daerah dan hembusan angin hingga 65 mil per jam.
Berbagai aliran puing dan banjir telah merusak rumah dan bisnis di berbagai daerah. Peringatan banjir bandang tetap berlaku Kamis untuk beberapa daerah, kata Dinas Cuaca Nasional.
Di Haines, daerah yang dihuni sekitar 2.500 orang itu terletak 90 mil di utara ibu kota Juneau dan 40 mil di selatan perbatasan Kanada. Pemerintah wilayah itu mengumumkan keadaan darurat pada hari Rabu. Jalan rusak dan tidak dapat dilewati, termasuk jalan menuju bandara.
Banjir diperparah oleh badai; tanah sudah membeku ketika hujan lebat datang, kata pernyataan darurat wilayah itu.
Tim tanggap darurat menggunakan perahu pada hari Rabu untuk mengevakuasi orang-orang yang berada di jalur longsor.
Secara keseluruhan, 24 orang diselamatkan pada Rabu, Walikota Wilayah Haines Doug Olerud mengatakan kepada radio CBC Kamis pagi.
Para pejabat sedang mengevaluasi opsi untuk melanjutkan pencarian korban tanah longsor, kata polisi dalam pernyataan mereka. Ahli geologi negara bagian telah dikirim ke Haines "untuk membantu memastikan risiko pencarian di tanah longsor," kata pernyataan pasukan itu.
Sumber : Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Empat lainnya yang hilang pada Rabu di kota pesisir Haines telah ditemukan pada Kamis pagi, menurut laporan polisi negara bagian Alaska.
Polisi negara bagian Alaska mengatakan bencana tanah longsor menutupi daerah itu dengan lapisan lumpur setinggi 9 kaki dan pepohonan serta menghancurkan setidaknya empat rumah.
Terjadinya bencana tanah longsor itu dipicu oleh badai dahsyat yang melanda pegunungan Alaska tenggara minggu ini.
Layanan Cuaca Nasional melaporkan beberapa lokasi mencatat rekor hujan, dengan total curah hujan 48 jam berkisar antara 5 hingga 14 inci, bersama dengan salju lebat di beberapa daerah dan hembusan angin hingga 65 mil per jam.
Berbagai aliran puing dan banjir telah merusak rumah dan bisnis di berbagai daerah. Peringatan banjir bandang tetap berlaku Kamis untuk beberapa daerah, kata Dinas Cuaca Nasional.
Di Haines, daerah yang dihuni sekitar 2.500 orang itu terletak 90 mil di utara ibu kota Juneau dan 40 mil di selatan perbatasan Kanada. Pemerintah wilayah itu mengumumkan keadaan darurat pada hari Rabu. Jalan rusak dan tidak dapat dilewati, termasuk jalan menuju bandara.
Banjir diperparah oleh badai; tanah sudah membeku ketika hujan lebat datang, kata pernyataan darurat wilayah itu.
Tim tanggap darurat menggunakan perahu pada hari Rabu untuk mengevakuasi orang-orang yang berada di jalur longsor.
Secara keseluruhan, 24 orang diselamatkan pada Rabu, Walikota Wilayah Haines Doug Olerud mengatakan kepada radio CBC Kamis pagi.
Para pejabat sedang mengevaluasi opsi untuk melanjutkan pencarian korban tanah longsor, kata polisi dalam pernyataan mereka. Ahli geologi negara bagian telah dikirim ke Haines "untuk membantu memastikan risiko pencarian di tanah longsor," kata pernyataan pasukan itu.
Sumber : Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020