Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin meminta warga agar waspada ular liar masuk rumah, sebab jelang akhir tahun secara alami binatang reptil tersebut akan mencari tempat menetaskan telur.

"Sejauh ini, kita sudah mengevaluasi sebanyak sembilan ekor ular masuk rumah warga," ujar Kepala BPBD Kota Banjarmasin HM Hilmi di Banjarmasin, Senin.

Dia menyatakan untuk merespon cepat laporan warga adanya ancaman ular tersebut, pihaknya sudah membentuk Tim Animal Rescue Banjarmasin.

Tim tersebut terdiri dari BPBD Kota Banjarmasin, Bidang Kesehatan Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, BKSDA Provinsi Kalsel dan Polisi Hewan K-9 Polda Kalsel.
 

Hilmi yang sekalian Ketua Koordinator Tim Animal Rescue Banjarmasin tersebut mengatakan dalam bulan ini timnya sudah mengamankan dua induk dan empat anak kobra.

"Selain itu ada tiga ekor ular piton, dua dewasa berukuran lima meter dan satunya masih anak," ungkapnya.

Menurut dia, fenomena ular masuk lingkungan warga ini pun kerap terjadi setiap tahun dan mengalami puncaknya ketika akhir tahun ketika telur menetas dan anakan ular akan berkeliaran mencari makan di sekitar rumah seperti kodok kecil, jangkrik dan cicak.

BPBD Kota Banjarmasin pun dengan ini berbagi tip kepada masyarakat supaya ular tidak masuk ke rumah, yakni, membersihkan rumah, jangan ada tumpukan barang, beri pengharum karpet, potong rumput dan tanaman liar, menutup retakan tanah dan jangan panik kalau melihat ular.

Hilmi menghimbau, jika ada ular yang membahayakan atau berbisa seperti kobra atau ular jenis lain segera melaporkan ke pihaknya.

Menurut dia, sesuai dengan Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 657 tahun 2020 di mana BPBD Kota Banjarmasin merupakan bagian dari Tim Animal Rescue Banjarmasin yang bertugas menyelamatkan jiwa manusia yang terancam oleh hewan/satwa.

"Silahkan bagi warga Banjarmasin yang memerlukan bantuan penanganan hewan bisa menghubungi kontak darurat BPBD di 0831-5986-1450 atau 0821-5391-2194, dan semua tidak dipungut biaya alias gratis, serta petugas sudah memiliki keahlian di bidang penanganan hewan," kata Hilmi.*
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020