Petani Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan resah menyusul serangan hama yang membuat padi menjadi kerdil sehingga menurunkan produktifitas pangan daerah tersebut.
Salah seorang petani Banua Hanyar H Fahruddin di Barabai, Jumat mengatakan, lahan pertaniannya terserang hama wereng hijau sehingga membuat padi jadi kerdil, daunnya kresek.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat produksi sawahnya turun hingga 10 persen dari biasanya.
"Makanya kita juga tidak bisa menjual ke Bulog untuk memenuhi perjanjian kerjasama yang telah kita buat," katanya.
Mengantisipasi hal tersebut, kata dia, telah dilakukan penyemprotan dengan insektisida efektif antara lain Aplaud 10 wp, manuver 400 wse atau pun montap 400 Sl atau pun dengan eradikasi selektif yaitu dengan mencabut tunas tanaman yang terserang saja.
"Kita telah mendapatkan pembinaan dari penyuluh dan disarankan agar Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) segera dibasmi melalui penyemprotan tersebut diatas," katanya.
Akibat serangan hama tersebut, kata dia, membuat petani lebih memilih menjual padi varietas siam ke pasar mengingat perbandingan harga pasar lebih menjanjikan.
Satu blek GKG atau 10-11 kilo GKG dihargai Rp40.000 hingga Rp45.000 selisih Rp 10.000 dibanding pembelian oleh Bulog.
"Dengan pembelian yang lebih tinggi kita bisa menutupi biaya produksi dari pengadaan benih, pemeliharaan, tenaga kerja dan lainnya cukup tinggi. (Fat/B)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011