Penjabat sementara (Pjs) Bupati Kotabaru Muhammad Syarifuddin membuka secara resmi pelatihan pembenihan udang dan tambak organik sekaligus meresmikan operasional Balai Benih dan Kesehatan Ikan (BBKI) yang berada di jalan raya Berangas km 11, Selasa.
Dalam sambutannya, Syarifuddin mengatakan, wilayah Kotabaru memiliki potensi kelautan dan perikanan dengan panjang pantai 904 km yaitu sebesar 72 persen dari luas panjang pantai Kalimantan Selatan.
Dimana sepanjang pantai, tumbuh dan berkembang lahan tambak kurang lebih 6.000 Ha, dengan jumlah petambak sebanyak kurang lebih 1.500 orang yang tersebar di 17 kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kotabaru, yang mana seluruh petambak rata-rata membudidayakan udang, ikan bandeng, ikan bawal, dan kepiting yang dijalankan secara tradisional.
Dijelaskan Syarifuddin, selama ini permasalahan yang dialami oleh para petambak yaitu sulitnya mendapatkan bibit benur, rendahnya kualitas dan ketersediaan benur, masih mahalnya pakan pabrikan yang tersedia di pasaran Kotabaru, kondisi tambak yang belum memenuhi standar teknis budidaya, serta kemampuan SDM pelaku usaha sangat terbatas baik teknis maupun managerial.
Maka dari itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Perikanan Kotabaru dengan segala keterbatasan yang dimiliki telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, UPT Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan menyusun dan melaksanakan Program Kemandirian Benih Udang melalui Optimalisasi Balai Benih dan Kesehatan Ikan Kabupaten Kotabaru.
Disamping itu, Pemerintah juga melaksanakan Program Pakan Mandiri bekerjasama dengan Pokdakan Mutiara Biru. Serta melaksanakan Program Pelatihan Tambak Organik bagi Pokdakan Cahaya Benur Desa Pantai Kecamatan Kelumpang Selatan dan Pokdakan Mandiri di Desa Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara.
“Melalui Pelatihan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi para petambak, sehingga dapat meningkatkan produksi dan nilai tambah tambak udang di Kabupaten Kotabaru, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi pasokan Ekspor Udang Kalimantan Selatan,”ujarnya.
Selain itu, orang nomor satu di Bumi Saijaan ini juga berharap kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Bank Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan terus berlanjut di masa-masa mendatang.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan pita, tanda diresmikannya operasional BBKI, serta dilanjutkan dengan penebaran benur hasil produksi kemitraan BI, Pemda Kotabaru, KKP dan POKDAKAN Mutiara Biru di Kolam BBKI.
Tampak hadir dalam acara ini Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal ini diwakili Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan, Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Sekretaris Daerah Kotabaru, Kepala SKPD, Kelompok Pokdakan dan peserta Pelatihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Dalam sambutannya, Syarifuddin mengatakan, wilayah Kotabaru memiliki potensi kelautan dan perikanan dengan panjang pantai 904 km yaitu sebesar 72 persen dari luas panjang pantai Kalimantan Selatan.
Dimana sepanjang pantai, tumbuh dan berkembang lahan tambak kurang lebih 6.000 Ha, dengan jumlah petambak sebanyak kurang lebih 1.500 orang yang tersebar di 17 kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kotabaru, yang mana seluruh petambak rata-rata membudidayakan udang, ikan bandeng, ikan bawal, dan kepiting yang dijalankan secara tradisional.
Dijelaskan Syarifuddin, selama ini permasalahan yang dialami oleh para petambak yaitu sulitnya mendapatkan bibit benur, rendahnya kualitas dan ketersediaan benur, masih mahalnya pakan pabrikan yang tersedia di pasaran Kotabaru, kondisi tambak yang belum memenuhi standar teknis budidaya, serta kemampuan SDM pelaku usaha sangat terbatas baik teknis maupun managerial.
Maka dari itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Perikanan Kotabaru dengan segala keterbatasan yang dimiliki telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, UPT Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan menyusun dan melaksanakan Program Kemandirian Benih Udang melalui Optimalisasi Balai Benih dan Kesehatan Ikan Kabupaten Kotabaru.
Disamping itu, Pemerintah juga melaksanakan Program Pakan Mandiri bekerjasama dengan Pokdakan Mutiara Biru. Serta melaksanakan Program Pelatihan Tambak Organik bagi Pokdakan Cahaya Benur Desa Pantai Kecamatan Kelumpang Selatan dan Pokdakan Mandiri di Desa Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara.
“Melalui Pelatihan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi para petambak, sehingga dapat meningkatkan produksi dan nilai tambah tambak udang di Kabupaten Kotabaru, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi pasokan Ekspor Udang Kalimantan Selatan,”ujarnya.
Selain itu, orang nomor satu di Bumi Saijaan ini juga berharap kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Bank Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan terus berlanjut di masa-masa mendatang.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan pita, tanda diresmikannya operasional BBKI, serta dilanjutkan dengan penebaran benur hasil produksi kemitraan BI, Pemda Kotabaru, KKP dan POKDAKAN Mutiara Biru di Kolam BBKI.
Tampak hadir dalam acara ini Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal ini diwakili Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan, Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Sekretaris Daerah Kotabaru, Kepala SKPD, Kelompok Pokdakan dan peserta Pelatihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020