Pemerinta Daerah Kabupaten Kotabaru menganggarkan untuk persiapan pembuatan Detail Engineering Design (DED) dan kajian lingkungan terhadap penataan eks kebakaran Jl Patmaraga Kotabaru Tengah Kecamatan Pulaulaut Sigam sebesar Rp150 juta.
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis mengatakan, proposal penataan eks kebakaran di Kotabaru sudah masuk ke kementerian dan diback-up Fraksi PDIP DPR-RI melalui bang Rifky, dan sdah dalam proses.
"Salah satu syarat disetujuinya penganggaran pusat atas penataan eks kebakaran itu adalah dibuatnya DED dan dokumen lingkungan, sehingga sekarang kita (daerah) fokus pada tahapan tersebut," kata Syairi, Selasa.
Dikatakannya, secara keseluruhan jumlah rumah yang diajukan dalam penataan tersebut semuanya yang terdampak pada kebakaran yang melanda di lima RT pada akhir Oktober itu sebanyak 126 unit.
Namun pada perkembangannya, lanjut Syairi, dengan segala pertimbangan warga, ada sebagian yang tidak menyetujui penataan terhadap bekas tempat tinggal mereka, sehingga hanya 122 unit yang menyetujui.
Politisi PDIP ini menjelaskan, dari jumlah tersebut hingga kini baru sekitar 104 unit yang sudah melengkapi segala administrasi yang disyaratkan.
"Terkait dengan hal ini, kita tekankan kepada semua pihak khususnya instansi terkait untuk mengoptimalkan sosialisasi kepada warga khususnya mereka yang belum bersedia untuk masuk dalam program penataan lingkungan eks kebakaran ini," jelasnya.
Hal ini penting dilakukan, mengingat kelancaran usaha pemerintah daerah dalam menata lingkungan perkotaan, agar lebih tertata dengan baik dan aman untuk dihuni, sekaligus menghindari terjadinya korban lebih besar jika musibah kebakaran itu terjadi.
Sebab tidak dipungkiri, banyaknya jumlah kebakaran itu salah satu sebabnya karena lingkungan yang tidak tertata sehingga sulit untuk dijangkau bagi mobilitas armada pemadam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis mengatakan, proposal penataan eks kebakaran di Kotabaru sudah masuk ke kementerian dan diback-up Fraksi PDIP DPR-RI melalui bang Rifky, dan sdah dalam proses.
"Salah satu syarat disetujuinya penganggaran pusat atas penataan eks kebakaran itu adalah dibuatnya DED dan dokumen lingkungan, sehingga sekarang kita (daerah) fokus pada tahapan tersebut," kata Syairi, Selasa.
Dikatakannya, secara keseluruhan jumlah rumah yang diajukan dalam penataan tersebut semuanya yang terdampak pada kebakaran yang melanda di lima RT pada akhir Oktober itu sebanyak 126 unit.
Namun pada perkembangannya, lanjut Syairi, dengan segala pertimbangan warga, ada sebagian yang tidak menyetujui penataan terhadap bekas tempat tinggal mereka, sehingga hanya 122 unit yang menyetujui.
Politisi PDIP ini menjelaskan, dari jumlah tersebut hingga kini baru sekitar 104 unit yang sudah melengkapi segala administrasi yang disyaratkan.
"Terkait dengan hal ini, kita tekankan kepada semua pihak khususnya instansi terkait untuk mengoptimalkan sosialisasi kepada warga khususnya mereka yang belum bersedia untuk masuk dalam program penataan lingkungan eks kebakaran ini," jelasnya.
Hal ini penting dilakukan, mengingat kelancaran usaha pemerintah daerah dalam menata lingkungan perkotaan, agar lebih tertata dengan baik dan aman untuk dihuni, sekaligus menghindari terjadinya korban lebih besar jika musibah kebakaran itu terjadi.
Sebab tidak dipungkiri, banyaknya jumlah kebakaran itu salah satu sebabnya karena lingkungan yang tidak tertata sehingga sulit untuk dijangkau bagi mobilitas armada pemadam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020