Anggot Panitia Khusus atau Pansus Raperda tentang Perlindungan Masyarakat Lanjut Usia di Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi berpendapat, Jawa Timur (Jatim) patut menjadi contoh dalam perlindungan dan pemberdayaan Lansia di provinsinya.

Pendapat wakil rakyat yang bergelar sarjana pertanian (SP) itu menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin (23/11) sesudah menyertai Pansus Raperda tentang Perlindungan Masyarakat Lanjut Usia atau Lansia studi komparasi ke "Bumi Brawijaya" Jatim beberapa hari lalu.

Ia mengaku kagum dan mengapresiasi terhadap pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim yang cukup tinggi perhatian terhadap Lansia, baik dalam perlindungan maupun pemberdayaan mereka.

"Yang menarik di Jatim itu ada yang namanya program Lansia Plus. Plus disini bukan berarti tanda tambah, tetapi singkatan dari Pemberdayaan Lanjut Usia," ujar Firman yang juga Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel.

Dengan mengutip keterangan Dinas Sosial Jatim, dia menjelaskan pengertian dari "Plus" tersebut yaitu bagi Lansia yang produktif Pemprov setempat berdayakan sesuai batas kemampuan Lansia itu mereka masih merasa mendapat penghargaan.

Sedangkan bagi Lansia yang tidak produktif lagi atau sudah tak berdaya lagi, Pemprov Jatim memberdayakan keluarga yang mengasuh Lansia tersebut terutama bagi mereka yang kurang mampu, ungkap wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.

Begitu pula selain Pemprov setempat, pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) di Jatim tersebut juga memiliki panti jumpo dalam perlindungan masyarakat Lansia, lanjut mantan anggota DPRD "Bumi Saraba Kawa" Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Oleh sebab itu, tidak salah Pansus Raperda tentang Perlindungan Masyarakat Lanjut Usia yang diketuai Dr H Abd Hasib Salim MAP dari PDIP sama-sama asal daerah pemilihan Kalsel V studi komparasi ke Jatim," demikian Firman Yusi.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020