Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Penyerapan pupuk bersubsidi jenis urea di Tabalong, Kalimantan Selatan masih di bawah rata-rata provinsi yakni 36,7 persen atau 1.592 ton dari total alokasi 4.330 ton.

Kasi sarana produksi dan kelembagaan, Dinas Tanaman Pangan Kalimantan Selatan Kusmaryono di Tanjung, Senin, mengatakan tahun ini Tabalong mendapat tambahan pupuk bersubsidi (urea) sebanyak 4.330 ton dan hingga September 2014 baru terserap 1.592 ton (36,8%).

Sedangkan total alokasi pupuk bersubsidi jenis urea di Kalsel mencapai 41.000 ton dan terserap sebanyak 28.873 ton atau 58,23 persen.

Dalam pemaparannya Kusmaryono menjelaskan keberadaan komisi pengawasan pupuk dan pertisida (KP3) di Tabalong diharapkan mengurangi adanya penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani baik menyangkut jumlah dan jenisnya.

"Komisi selain bertugas memantau dan mengawasi juga mengevaluasi pengadaan, penyaluran pupuk bersubsidi termasuk penggunaan pertisida sehingga bisa mengurangi praktik penyimpangan di lapangan," jelas Kusmaryono.

Dengan tugs tersebut maka KP3 memiliki fungsi yang sangat strategis, khusus nya dalam menolong para petani agar memperoleh pupuk bersubsidi yang dibutuhkan ketika musim tanam berlangsung.

Rapat koordinasi komisi pengawasan pupuk dan pertisida ini diikuti sekitar 80 peserta dari kalangan mantri tani, penyuluh pertanian, kios pengecer, distributor pupuk hingga koordinator balai penyuluh pertanian.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan (Distanakkan) Tabalong, Farial Fuaddy mengatakan penggunaan pupuk bersubsidi yakni urea, ZA, SP-36 dan pupuk organik haruslah berimbang dengan pertimbangan spesifikasi lokasi

"Kita ingin melakukan pengembangan pemupukan berimbang yang sesuai dengan spesifik lokasi khususnya penggunaan pupuk majemuk dan pupuk organik," jelas Farial.

Sementara itu Sekretaris Daerah Tabalong, Abdul Muthalib Sangaji dalam sambutannya mengatakan pupuk bersubsidi yang bersumber dari dana APBN maupun APBD bisa membantu peningkatan produksi pertanian di Tabalong.

"Petani harus bisa memanfaatkan pupuk bersubsidi dalam rangka peningkatakan produksi pertanian maupun perkebunan karena itu penyalurannya perlu pengawasan," jelas Abdul.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014