Mayoritas orang tua siswa SMPN 7 Banjarmasin di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menginginkan sekolah dibuka kembali untuk kegiatan belajar mengajar karena kasus COVID-19 sudah melandai.
"Dari 662 orang tua yang diminta pendapatnya, sebanyak 543 orang atau 82,4 persen setuju dilakukan pembelajaran tatap muka," kata Kepala SMPN 7 Banjarmasin Kabul di Banjarmasin, Minggu.
Fatmasari, salah satu orang tua siswa, ingin pembelajaran tatap muka di sekolah dilaksanakan kembali karena menilai metode pembelajaran jarak jauh via daring kurang efektif.
"Kalau belajar daring di rumah, orang tua yang sekolah bukan siswa. Anak juga cenderung malas berpikir karena kerap buka Google cari jawaban bukan belajar dari buku," katanya.
Baca juga: Tunda pembukaan sekolah di Banjarmasin
"Pembelajaran jarak jauh sistem daring harus dievaluasi. Selama ini yang saya rasakan sangat jauh dari harapan. Anak-anak juga sudah bosan," ia menambahkan.
Berdasarkan hasil jajak pendapat orang tua siswa, pengurus SMPN 7 Banjarmasin di Jalan Veteran Kelurahan Sungai Bilu akan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka mulai Senin (16/11) bersama tiga sekolah menengah pertama (SMP) lain di Banjarmasin.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto mengatakan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah akan dilakukan di SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12, dan SMPN 31 Banjarmasin.
Menurut Totok, kegiatan belajar mengajar di sekolah diselenggarakan kembali dengan persetujuan para guru, orang tua murid, dan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Baca juga: Kadisdik, Kadispar, BNN, dan PHD berkomitmen tanam pohon di sekolah
"Prinsipnya mayoritas orang tua telah menyetujui sekolah dibuka, di mana lokasi sekolah berada di zona hijau berdasarkan penilaian Gugus Tugas, sehingga keputusan ini diambil," kata Totok.
Ia menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Dari 662 orang tua yang diminta pendapatnya, sebanyak 543 orang atau 82,4 persen setuju dilakukan pembelajaran tatap muka," kata Kepala SMPN 7 Banjarmasin Kabul di Banjarmasin, Minggu.
Fatmasari, salah satu orang tua siswa, ingin pembelajaran tatap muka di sekolah dilaksanakan kembali karena menilai metode pembelajaran jarak jauh via daring kurang efektif.
"Kalau belajar daring di rumah, orang tua yang sekolah bukan siswa. Anak juga cenderung malas berpikir karena kerap buka Google cari jawaban bukan belajar dari buku," katanya.
Baca juga: Tunda pembukaan sekolah di Banjarmasin
"Pembelajaran jarak jauh sistem daring harus dievaluasi. Selama ini yang saya rasakan sangat jauh dari harapan. Anak-anak juga sudah bosan," ia menambahkan.
Berdasarkan hasil jajak pendapat orang tua siswa, pengurus SMPN 7 Banjarmasin di Jalan Veteran Kelurahan Sungai Bilu akan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka mulai Senin (16/11) bersama tiga sekolah menengah pertama (SMP) lain di Banjarmasin.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto mengatakan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah akan dilakukan di SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12, dan SMPN 31 Banjarmasin.
Menurut Totok, kegiatan belajar mengajar di sekolah diselenggarakan kembali dengan persetujuan para guru, orang tua murid, dan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Baca juga: Kadisdik, Kadispar, BNN, dan PHD berkomitmen tanam pohon di sekolah
"Prinsipnya mayoritas orang tua telah menyetujui sekolah dibuka, di mana lokasi sekolah berada di zona hijau berdasarkan penilaian Gugus Tugas, sehingga keputusan ini diambil," kata Totok.
Ia menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020