Rapat Koodinasi Nasional (Rakornas) STBM merupakan kegiatan yang digelar tiga tahun sekali oleh Kementerian Kesehatan untuk mendorong upaya percepatan akses air minum dan sanitasi aman sesuai dengan target RPJMN 2020-2024.

Bertujuan untuk mensinergikan dan kolaborasi dari semua pihak baik pemerintah, sektor swasta dan lembaga keuangan, lembaga internasional, akademisi serta LSM untuk berperan aktif dalam mendukung percepatan pencapaian target.

 Tahun ini, untuk keempat kalinya Rakornas STBM diselenggarakan secara daring dan luring oleh Kementerian Kesehatan RI pada Sabtu (14/11) di Jakarta.

Dengan mengangkat tema “Air Minum dan Sanitasi Aman Menuju SDGs 2030” yang dibahas dalam empat sesi diskusi.

 Peserta Rakornas STBM yakni lintas kementerian, lintas sektor terkait, Dinas Kesehatan tingkat Propinsi/kabupaten dan mitra pembangunan. 

 Adaro adalah salah satu sektor swasta yang turut ambil bagian sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, khususnya pada sesi ke-2 dengan tema diskusi “Kemitraan dan Aliansi Memperkokoh Pilar-Pilar Dalam Capaian STBM”. 

Adaro diwakili CSR Department Head PT Adaro Energy Zuraida Murdia Hamdie sekaligus perwakilan dari pihak KSP (Koalisi Swasta – Pemerintah) CTPS/STBM.

Pada kesempatan tersebut, Zuraida berbagi tentang pengalaman Adaro melakukan Public Private Partnership untuk pencapaian pilar-l - pilar STBM, salah satunya terkait dengan pentingnya kolaborasi. “ Collaboration is like an art.

Melakukannya memerlukan fleksibilitas karena bisa jadi sangat unik, tergantung kebutuhan dan kepentingan masing - masing pihak yang harus ada titik temunya," tegas Zuraida.

Salah satu contoh pencapaian implementasi kemitraaan/kolaborasi yang telah dilakukan Adaro yaitu mengantarkan Kabupaten Tabalong yang berada di wilayah operasionanya menjadi Kabupaten ODF pertama di Kalimantan dan meraih STBM Award 2020.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa yang utama dan akan menyamakan langkah adalah mimpi/tujuan yang dibangun bersama.
 
Hadir bersama narasumber dari wadah kemitraan lain. Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
Kunci keberhasilan dari kolaborasi adalah formulasi yang disepakati dan konsisten dijalankan agar pencapaian bisa diraih.

 “Jelas siapa mesti melakukan apa dan bagaimana sinergi dilakukan dengan terukur produktifitasnya," ungkap Zuraida.

Hal senada juga dilontarkan  Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kirana Pritasari pada saat menutup acara Rakornas STBM ke-4.

Kirana  mengatakan tanpa sinergi maka kita tidak akan bisa mencapai hal besar tersebut.

Mengingat  masih ada 40 juta masyarakat yang belum memiliki akses terhadap sanitasi, tugas yang panjang.

"Dengan komitmen dari para mitra baik pemerintah, lembaga maupun dunia usaha, Insya Allah kita bisa mencapai tujuan pembangunan tersebut,” tuturnya.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020