Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Banjarmasin Iwan Ristanto berjanji membahas segera masalah lahan untuk pembangunan tiga jemebatan di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.


"Insya Allah, kita usahakan November mendatang pembayaran untuk pembebasan lahan pembangunan tiga jembatan beres," ujarnya di Banjarmasin, Sabtu.

Tiga lahan tersebut, untuk pembangunan Jembatan Sungai Andai II Banjarmasin Utara, jembatan di komplek Banjar Indah Banjarmasin Timur, dan jembatan di Jalan Mantuil Banjarmasin, Selatan.

Ia menerangkan, saat ini proses pembebasan lahan ketiganya sudah memasuki tahapan sosialisasi dan negosiasi. Sebab, perhitungan oleh tim apresial (tim penaksir harga lahan independen) sudah selesai, sehingga tinggal pembayaran ganti rugi.

"Tim kita sudah turun untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang lahannya akan dibebaskan," tuturnya.

Menurut dia, roses pembebasan lahan ini akan cepat terselesaikan jika kesadaran masyarakat sangat besar untuk mensukseskan pembangunan.

"Harapan kita seperti itu, moga-moga saja tidak ada hambatan sehingga proses pembebasan tersebut cepat selesai," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pihak Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin mengeluhkan akan sulitnya merealisasikan pembangunan tiga jembatan yang sudah dianggarkan pada APBD setempat tahun 2014, karena ketersedian lahan yang belum dibebaskan dari masyarakat.

Oleh karenanya Kepala Bina Marga Kota Banjarmasin, Gusti Riduan Sofyan memperkirakan, pembangunan tiga jembatan di ibu kota Provinsi Kalsel itu terancam gagal, bila pembebasan lahan tak segera.

Pembangunan tiga jembatan tersebut dianggarkan sebesar Rp29,5 miliar, yakni untuk Jembatan Sungai Andai II senilai Rp8,5 miliar, jembatan di Banjar Indah Permai Rp6 miliar, dan jembatan Mantuil senilai Rp15 miliar.

Tiga jembatan tersebut untuk mengurai atau mengurangi kemacatan lalu linta kendaraan bermotor di ibu kota Kalsel, apalagi tiap tahun selalu ada penambahan kedanraan bermotor.

Pewarta: Sukarli

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014