Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ribuan warga Kalimantan Selatan mengikuti shalat untuk minta hujan buatan atau Istisqa yang diselenggarakan di halaman Masjid Sabilal Muhtadin bersama dengan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin.
Shalat meminta hujan yang dilaksanakan di Banjarmasin, Selasa tersebut, dipimpin oleh Husin Nafarin dan diikuti oleh ribuan warga dari berbagai kalangan mulai dari Muspida, ulama, siswa sekolah hingga masyarakat umum lainnya.
Sejak pagi, ribuan warga telah memenuhi halaman masjid terbesar di Kalsel tersebut, dengan harapan Allah segera menurunkan karunianya berupa hujan, untuk mengatasi kekeringan selama musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Imam shalat Istisqa Husin Nafarin mengatakan, sebelum dilakukan shalat meminta hujan ini, pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan puasa tiga hari, sehingga usaha untuk meminta hujan ini bisa maksimal.
"Salah satu syarat untuk melaksanakan shalat ini adalah melakukan puasa tiga hari, untuk menyempurkankan ikhtiar," katanya.
Menurut Husin, kendati pada akhirnya Allah belum menurunkan apa yang diminta, maka masyarakat telah melakukan zikir untuk diberikan kebaikan dan kesabaran dalam menghadapi bencana kekeringan yang terjadi.
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, usai melaksanakan shalat Istisqa bersama masyarakat baik ulama, pejabat pemerintah, TNI, Polri, guru dan pelajar yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan, melalui shalat tersebut diharapkan, akan segera turun hujan.
"Shalat Istisqa ini merupakan serangkaian usaha Pemprov Kalsel, selain meminta hujan buatan kepada pemerintah pusat, yang sampai sekarang belum dilaksanakan," katanya.
Menurut dia, sejak beberapa bulan terakhir, Kalsel sedang mengalami kemarau panjang, kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana seperti kebakaran hutan, kabut asap hingga gagalnya penen para petani.
"Saya harap seluruh jamaah shalat Istisqa selalu beristigfar dan memohon doa agar di Kalsel segera diturunkan hujan, sehingga serangkaian bencana yang melanda kalsel dapat berkurang," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menghimbau agar pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel juga melaksanakan shalat minta hujan tersebut bersama seluruh warga, dengan harapan musim kemarau panjang di Kalsel segera berlalu.
"Selain itu, saya harap seluruh umat muslim di Kalsel juga selalu berdoa, setiap usai shalat lima waktu, agar Kalsel dihindarkan dari bencana yang mungkin terjadi," katanya.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel telah mengajukan surat permintaan kepada BNPB pusat agar di daerah ini dilakukan hujan buatan.
Namun karena kondisi cuaca Kalsel tidak memungkinkan untuk dilakukan modifikasi cuaca, permintaan hujan buatan tersebut hingga kini belum bisa dilakukan, sehingga Pemprov menempuh jalan lain, salah satunya dengan menggelar shalat Istisqa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Shalat meminta hujan yang dilaksanakan di Banjarmasin, Selasa tersebut, dipimpin oleh Husin Nafarin dan diikuti oleh ribuan warga dari berbagai kalangan mulai dari Muspida, ulama, siswa sekolah hingga masyarakat umum lainnya.
Sejak pagi, ribuan warga telah memenuhi halaman masjid terbesar di Kalsel tersebut, dengan harapan Allah segera menurunkan karunianya berupa hujan, untuk mengatasi kekeringan selama musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Imam shalat Istisqa Husin Nafarin mengatakan, sebelum dilakukan shalat meminta hujan ini, pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan puasa tiga hari, sehingga usaha untuk meminta hujan ini bisa maksimal.
"Salah satu syarat untuk melaksanakan shalat ini adalah melakukan puasa tiga hari, untuk menyempurkankan ikhtiar," katanya.
Menurut Husin, kendati pada akhirnya Allah belum menurunkan apa yang diminta, maka masyarakat telah melakukan zikir untuk diberikan kebaikan dan kesabaran dalam menghadapi bencana kekeringan yang terjadi.
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, usai melaksanakan shalat Istisqa bersama masyarakat baik ulama, pejabat pemerintah, TNI, Polri, guru dan pelajar yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan, melalui shalat tersebut diharapkan, akan segera turun hujan.
"Shalat Istisqa ini merupakan serangkaian usaha Pemprov Kalsel, selain meminta hujan buatan kepada pemerintah pusat, yang sampai sekarang belum dilaksanakan," katanya.
Menurut dia, sejak beberapa bulan terakhir, Kalsel sedang mengalami kemarau panjang, kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana seperti kebakaran hutan, kabut asap hingga gagalnya penen para petani.
"Saya harap seluruh jamaah shalat Istisqa selalu beristigfar dan memohon doa agar di Kalsel segera diturunkan hujan, sehingga serangkaian bencana yang melanda kalsel dapat berkurang," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menghimbau agar pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel juga melaksanakan shalat minta hujan tersebut bersama seluruh warga, dengan harapan musim kemarau panjang di Kalsel segera berlalu.
"Selain itu, saya harap seluruh umat muslim di Kalsel juga selalu berdoa, setiap usai shalat lima waktu, agar Kalsel dihindarkan dari bencana yang mungkin terjadi," katanya.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel telah mengajukan surat permintaan kepada BNPB pusat agar di daerah ini dilakukan hujan buatan.
Namun karena kondisi cuaca Kalsel tidak memungkinkan untuk dilakukan modifikasi cuaca, permintaan hujan buatan tersebut hingga kini belum bisa dilakukan, sehingga Pemprov menempuh jalan lain, salah satunya dengan menggelar shalat Istisqa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014