Kepala Badan Pertanahan Nasioal (BPN) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Chris Pius Joko Sriyanto mengatakan sampai dengan awal Nopember 2020 pihaknya sudah menyerahkan sebanyak 2166 sertifikat tanah.

"Sertifikat yang sudah kami bagikan yakni 1000 redistribusi tanah, tujuh bidang barang milik negara, dan 1166 PTSL," ujar Chris di Amuntai, Senin (9/11).

Chris mengatakan, seiring momentum penyerahan satu juta sertifikat tanah oleh Presiden RI  Joko Widodo secara vitual pada Senin (9/11) maka BPN HSU juga membagikan secara simbolis sebanyak 20 sertifikat tanah.

"Secara keseluruhan kita sudah siapkan sebanyak 229 sertifikat untuk segera dibagikan," imbuhnya.
 
Bupati HSU H Abdul Wahid HK bersama Kepala BPN HSU Chris Pius Joko Sriyanto dan pejabat Forkopimda mengikuti acara penyerahan satu juta sertifikat tanah secara virtual di Mess Negara Dipa Amuntai, Senin (9/11). (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Ia menyarankan masyarakat untuk menyimpan baik-baik sertifkat tanah yang dibagikan tersebit dan jangan takut dengan adanya pajak.

BPN HSU menjamin status tanah aman  tidak akan tumpang tindih dengan milik orang lain dan semakin aman karena sudah bersertifikat.

"Sertifikat tanah ini juga dapat meningkatkan nilai manfaat tanah, karena dapat dijadikan kelengkapan persyaratan untuk mendapatkan modal usaha," kata Chris lagi.

Chris mendampingi Bupati HSU mengikuti acara penyerahan sejuta sertifikat oleh Presiden secara virtual di Mess Negara Dipa Amuntai, dimana secara simbolis Wahid juga menyerahkan sertifikat tanah kepala warga.
 
Bupati HSU H Abdul Wahid HK bersama Kepala BPN HSU Chris Pius Joko Sriyanto dan pejabat Forkopimda seusai mengikuti acara penyerahan satu juta sertifikat tanah secara virtual di Mess Negara Dipa Amuntai, Senin (9/11). (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Wahid menyampaikan, pembagian sertifikat dilaksanakan di 31 provinsi dan 201 kabupaten dan kota. Pemerintah pusat menargetkan sebanyak tujuh juta sertifikat tanah dibagikan pada 2020.

"Target semula 10 juta sertifikat namun diturunkan menjadi tujuh juta sertifikat saja karena kendala Pandemi COVID-19," pungkasnya.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020