Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Nomor 4, H Saban Effendi dan H Abdillah Alaydrus (SABIL), Abdul Rahman AZ, menyampaikan video dugaan kampanye hitam yang terjadi tanggal 28 Oktober 2020, di SDN 4 Barikin, Kecamatan Haruyan, ada tiga hal pokok yang menjadi pelaporan pihaknya.
Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan terkait video yang beredar tersebut dari posko kecamatan, dan sudah beredar luas di masyarakat dan berisi dugaan tiga unsur pokok, yakni ujaran kebencian dan pencemaran nama baik, netralitas PNS dan penggunaan fasilitas negara untuk kampanye.
"Ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh yang diduga dari Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor 3, H Aulia Octaviandi - H Mansyah Sabri, yakni saudara M Saidinor," katanya, dalam keterangan usai melapor ke BAWASLU HST, Senin (2/11) malam.
Baca juga: Video-Unik Pilkada HST urut satu sampai tiga paslon perseorangan, empat dan lima jalur parpol
Dijelaskan dia, mengenai aturan netralitas ASN, di mana di tempat itu ada diduga kepala sekolah ikut berkampanye untuk memilih pasangan nomor urut 3, dan terakhir masalah penggunaan fasilitas negara yang diduga dilakukan ketua tim paslon nomor tiga tersebut.
Ketua Paslon AMAN tersebut menyampaikan beberapa hal dalam orasinya dan disampaikan di depan para orang tua dan wali murid SDN 4 Barikin, dan menyangkut paslon SABIL menyebut "Hati-hati ada nih pasangan Habib, tapi kalau hahabiban".
Selanjutnya, menyebut habib yang mantan pegawai bank itu adalah habib riba, padahal diketahui umum bahwa masyarakat HST sangat agamis dan religius, dan sangat menghormati para habaib, pihaknya pun sangat keberatan dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan tersebut.
Baca juga: Video-Unik Pilkada HST urut satu sampai tiga paslon perseorangan, empat dan lima jalur parpol
Kuasa Hukum Tim Sabil, Nazmiah Imbram, mengatakan pelaporan ini dilakukan agar jangan ada terjadi lagi saling hujat menghujat, karena pihaknya juga menginginkan adanya suasana yang damai dan bahagia di daerah dalam proses demokrasi di Pilkada HST.
"Pilkada inikan untuk memilih pemimpin di daerah dalam mewujudkan daerah lebih sejahtera, masalah nanti siapa yang terpilih tentu kita berserah kepada kuasa Allah SWT," katanya.
Ditambahkan dia, terpenting dalam pesta demokrasi ini tidak saling menghujat atau menjatuhkan satu sama lainnya, dan hari ini pihaknya telah melaporkan dengan melengkapi bukti-bukti yang diperlukan dalam BAWASLU HST untuk menindaklanjutinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan terkait video yang beredar tersebut dari posko kecamatan, dan sudah beredar luas di masyarakat dan berisi dugaan tiga unsur pokok, yakni ujaran kebencian dan pencemaran nama baik, netralitas PNS dan penggunaan fasilitas negara untuk kampanye.
"Ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh yang diduga dari Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor 3, H Aulia Octaviandi - H Mansyah Sabri, yakni saudara M Saidinor," katanya, dalam keterangan usai melapor ke BAWASLU HST, Senin (2/11) malam.
Baca juga: Video-Unik Pilkada HST urut satu sampai tiga paslon perseorangan, empat dan lima jalur parpol
Dijelaskan dia, mengenai aturan netralitas ASN, di mana di tempat itu ada diduga kepala sekolah ikut berkampanye untuk memilih pasangan nomor urut 3, dan terakhir masalah penggunaan fasilitas negara yang diduga dilakukan ketua tim paslon nomor tiga tersebut.
Ketua Paslon AMAN tersebut menyampaikan beberapa hal dalam orasinya dan disampaikan di depan para orang tua dan wali murid SDN 4 Barikin, dan menyangkut paslon SABIL menyebut "Hati-hati ada nih pasangan Habib, tapi kalau hahabiban".
Selanjutnya, menyebut habib yang mantan pegawai bank itu adalah habib riba, padahal diketahui umum bahwa masyarakat HST sangat agamis dan religius, dan sangat menghormati para habaib, pihaknya pun sangat keberatan dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan tersebut.
Baca juga: Video-Unik Pilkada HST urut satu sampai tiga paslon perseorangan, empat dan lima jalur parpol
Kuasa Hukum Tim Sabil, Nazmiah Imbram, mengatakan pelaporan ini dilakukan agar jangan ada terjadi lagi saling hujat menghujat, karena pihaknya juga menginginkan adanya suasana yang damai dan bahagia di daerah dalam proses demokrasi di Pilkada HST.
"Pilkada inikan untuk memilih pemimpin di daerah dalam mewujudkan daerah lebih sejahtera, masalah nanti siapa yang terpilih tentu kita berserah kepada kuasa Allah SWT," katanya.
Ditambahkan dia, terpenting dalam pesta demokrasi ini tidak saling menghujat atau menjatuhkan satu sama lainnya, dan hari ini pihaknya telah melaporkan dengan melengkapi bukti-bukti yang diperlukan dalam BAWASLU HST untuk menindaklanjutinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020