Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, masih menjadi primadona atau wilayah tujuan utama investasi perusahaan dengan modal asing untuk membangun perusahaan sektor pertambangan maupun perkebunan.
Berdasarkan data Kepala Sub Bidang Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kalimantan Selatan Didy Kusumayadi di Banjarmasin, Senin, hingga 2013 jumlah proyek PMA di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 95 proyek, lebih banyak dibandingkan Kota Banjarmasin sebanyak 80 proyek dan Kabupaten Kota Baru 53 proyek.
Khusus Tanah Bumbu, kata dia, jumlah realiassi investasi hingga 2013 sebesar 684,4 juta dolar AS dengan jumlah tenaga kerja asing 98 orang dan tenaga kerja Indonesia 4.349 orang, sedangkan Kota Banjarmasin total investasinya 283,5 juta dolar AS dengan jumlah tenaga kerja asing 19 orang dan tenaga kerja Indonesia 1.748 orang.
Selanjutnya, Kabupaten Kota Baru, total investasi sebesar 223 juta dolar AS lebih dengan jumlah tenaga kerja asing 22 orang dan tenaga kerja Indonesia 2.917 orang.
Selain ketiga daerah tersebut, beberapa daerah lainnya, seperti Kabupaten Tanah Laut juga tujuan investasi yang cukup diminati dengan 47 proyek.
Berikutnya Barito Kuala 16 proyek, Banjar 23 proyek, Tapin 17 proyek, Banjarbaru 19 proyek dan Tabalong 10 proyek, sisanya di bawah 10 proyek.
Secara keseluruhan, total realisasi investasi PMA hingga 2013, pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel sebesar 2,760 miliar dolar AS dengan jumlah tenaga kerja asing 363 orang dan tenaga kerja Indonesia 45.361 orang.
Sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri atau PMDN, Kota Banjarmasin masih paling tinggi dengan jumlah proyek sebanyak 42, dan total investasi Rp3,3 triliun dengan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 22 orang dan tenaga kerja Indonesia 13.067 orang.
Kabupaten Kota Baru, dengan jumlah proyek sebanyak 33 proyek dengan nilai investasi Rp7 triiun lebih, dan memerlukan tenaga kerja asing 50 orang dan lokal 26.655 orang.
Kemudian, Kabupaten Tanah Laut sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi Rp2,1 triliun dan me;ibatkan tenaga kerja asing 33 orang dan tenaga kerja Indonesia 10.612 orang.
Secara keseluruhan, total proyek PMDN di Kalsel hingga 2013 sebanyak 201 proyek dengan total realisasi investasi Rp16,5 triliun. Total investasi tersebut mampu mmenyedot tenaga kerja asing hingga 123 orang dan tenaga kerja Indonesia atau lokal sebanyak 79.157 orang.
Berbagai bidang investasi PMA yang masuk ke Kalsel tersebut, meliputi sektor Primer yaitu perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan dan kehutanan sebanyak 40 proyek.
Kemudian sektor sekunder meliputi industri logam, tekstil, kayu dan industri lainnya sebanyak 14 proyek dan sektor tersier meliputi listrik, konstruksi, perdagangan dan penyediaan pelayanan jasa sebanyak 137 proyek.
Perusahaan dengan investasi PMDN meliputi sektor primer yaitu pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan sebanyak 14 proyek, sektor Sekunder meliputi industri tekstil, kertas, kimia, logam dan industri lainya, sebanyak 19 proyek dan tersier meliputi listrik, konstruksi, pergangan dan penyediaan pelayanan jasa sebanyak 26 proyek.
Menurut Didy, pada 2013, investasi Kalsel melebihi target yang ditetapkan yaitu Rp8,8 triliun dan terealisasi Rp sebesar Rp9,2 trilun dengan 54 proyek.
Sedangkan 2014 target investasi sebesar Rp11,71 triliun dengan realisasi PMA sebesar 250.283.400 dolar AS dengan total 19 Proyek dan PMDN Rp924.344.300.000 dengan total 15 Proyek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Berdasarkan data Kepala Sub Bidang Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kalimantan Selatan Didy Kusumayadi di Banjarmasin, Senin, hingga 2013 jumlah proyek PMA di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 95 proyek, lebih banyak dibandingkan Kota Banjarmasin sebanyak 80 proyek dan Kabupaten Kota Baru 53 proyek.
Khusus Tanah Bumbu, kata dia, jumlah realiassi investasi hingga 2013 sebesar 684,4 juta dolar AS dengan jumlah tenaga kerja asing 98 orang dan tenaga kerja Indonesia 4.349 orang, sedangkan Kota Banjarmasin total investasinya 283,5 juta dolar AS dengan jumlah tenaga kerja asing 19 orang dan tenaga kerja Indonesia 1.748 orang.
Selanjutnya, Kabupaten Kota Baru, total investasi sebesar 223 juta dolar AS lebih dengan jumlah tenaga kerja asing 22 orang dan tenaga kerja Indonesia 2.917 orang.
Selain ketiga daerah tersebut, beberapa daerah lainnya, seperti Kabupaten Tanah Laut juga tujuan investasi yang cukup diminati dengan 47 proyek.
Berikutnya Barito Kuala 16 proyek, Banjar 23 proyek, Tapin 17 proyek, Banjarbaru 19 proyek dan Tabalong 10 proyek, sisanya di bawah 10 proyek.
Secara keseluruhan, total realisasi investasi PMA hingga 2013, pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel sebesar 2,760 miliar dolar AS dengan jumlah tenaga kerja asing 363 orang dan tenaga kerja Indonesia 45.361 orang.
Sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri atau PMDN, Kota Banjarmasin masih paling tinggi dengan jumlah proyek sebanyak 42, dan total investasi Rp3,3 triliun dengan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 22 orang dan tenaga kerja Indonesia 13.067 orang.
Kabupaten Kota Baru, dengan jumlah proyek sebanyak 33 proyek dengan nilai investasi Rp7 triiun lebih, dan memerlukan tenaga kerja asing 50 orang dan lokal 26.655 orang.
Kemudian, Kabupaten Tanah Laut sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi Rp2,1 triliun dan me;ibatkan tenaga kerja asing 33 orang dan tenaga kerja Indonesia 10.612 orang.
Secara keseluruhan, total proyek PMDN di Kalsel hingga 2013 sebanyak 201 proyek dengan total realisasi investasi Rp16,5 triliun. Total investasi tersebut mampu mmenyedot tenaga kerja asing hingga 123 orang dan tenaga kerja Indonesia atau lokal sebanyak 79.157 orang.
Berbagai bidang investasi PMA yang masuk ke Kalsel tersebut, meliputi sektor Primer yaitu perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan dan kehutanan sebanyak 40 proyek.
Kemudian sektor sekunder meliputi industri logam, tekstil, kayu dan industri lainnya sebanyak 14 proyek dan sektor tersier meliputi listrik, konstruksi, perdagangan dan penyediaan pelayanan jasa sebanyak 137 proyek.
Perusahaan dengan investasi PMDN meliputi sektor primer yaitu pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan sebanyak 14 proyek, sektor Sekunder meliputi industri tekstil, kertas, kimia, logam dan industri lainya, sebanyak 19 proyek dan tersier meliputi listrik, konstruksi, pergangan dan penyediaan pelayanan jasa sebanyak 26 proyek.
Menurut Didy, pada 2013, investasi Kalsel melebihi target yang ditetapkan yaitu Rp8,8 triliun dan terealisasi Rp sebesar Rp9,2 trilun dengan 54 proyek.
Sedangkan 2014 target investasi sebesar Rp11,71 triliun dengan realisasi PMA sebesar 250.283.400 dolar AS dengan total 19 Proyek dan PMDN Rp924.344.300.000 dengan total 15 Proyek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014