Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi mengungkapkan, ada warga Desa Mulyoharjo Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru yang melanjutkan Sekolah Menengah Atas atau SMA masuk ke Kalimantan Timur (Kaltim).

"Informasi itu saya terima ketika reses di wilayah Pamukan Utara atau wilayah paling utara Kotabaru yang berbatasan Kaltim (sekitar 400 kilometer timur laut Banjarmasin) beberapa waktu lalu," ungkap blaki-laki yang akrab dengan sapaan Paman Yani tersebut melalui WA-nya, malam Sabtu.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kotabaru itu mengaku prihatin mendengar informasi konstituennya atau warga Pamukan Utara yang wilayah tersebut kini sudah ada jalan trans Kalimantan lintas timur Kalsel.

Karenanya anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel itu selaku wakil rakyat wilayah timur provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut berjanji akan memperjuangkan keberadaan SMA di Pamukan Utara guna lebih memudahkan warga setempat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

"Walaupun bukan bidang komisi saya, akan bicarakan dengan kawan-kawan di Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan," ujar anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut.

Melalui Komisi IV DPRD Kalsel akan mengundang Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) setempat seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk membicarakan permasalahan SMA di Pamukan Utara Kotabaru tersebut, lanjutnya.

"Saya optimistis di Pamukan Utara dalam waktu tidak terlalu lama akan ada SMA, dan warga wilayah tersebut yang melanjutkan ke SLTA tak lagi mesti ke Kaltim atau provinsi tetangga," dengan Paman Yani.

Sebelumnya di hadapan wakil rakyatnya (Paman Yani), masyarakat Pamukan Utara mengeluhkan karena ketiadaan SMA sehingga warga mereka tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat yang mau melanjutkan pendidikan terpaksa memilih ke Kaltim.

Sebagaimana penuturan warga Desa Mulyoharjo Pamukan Utara bahwa bagi yang malanjutkan pendidikan masuk SMA di Kaltim dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer. Sedangkan jarak SMA yang ada di wilayah Kalsel dengan Desa Mulyoharjo sekitar 25 kilometer.

Kepala Desa (Kades) Mulyoharjo Rahmat mengatakan, sudah hampir 35 tahun desanya tidak tersentuh SMA, meski sempat ada SMA PGRI di daerah mereka tersebut, tetapi dua tahun kemudian terpaksa tutup karena permasalahan administrasi.

Penuturan atau harapan yang tidak jauh berbeda dari Kades Sekayu Baru Lamsyah seraya menambahkan, bahwa di wilayahnya juga menginginkan ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Kebutuhan jurusan khusus tersebut meliputi, perkebunan dan pertanian bisa terealisasi agar masyarakat setempat dapat menikmati potensi sumber daya alam wilayah tersebut," ujarnya.

"Memang jarak juga menjadi permasalahan, disamping infrastruktur jalan yang tidak mendukung. Minimal juga ada SMK, karena mayoritas disini banyak mengambil jenjang kejuruan. Bahkan, warga desa kami yang juga berbatasan dengan Kaltim rata-rata menimba ilmu disana daripada ke Kotabaru sendiri," demikian Lamsyah.
Suasana pertemuan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel daerah pemilihan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Muhammad Yani Helmi dengan konstituennya di Wilayah Kecamatan Pamukan Utara (sekitar 400 kilometer timur laut Banjarmasin) saat reses 27 -31 Oktober 2020. (Istimewa)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020